Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen

Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen

Penulis: eurazmy | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN BALI/M Ulul Azmy
Kepala Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong saat menggelar konferensi pers bersama awak media di Kantor Konsulat Jenderal, Jalan Tukad Badung 8x, Renon, Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2020). 

Sebenarnya, faktor utama kematian pasien terjangkit Corona di China bukanlah semata gara-gara virus, namun juga dipicu sejumlah riwayat penyakit pasien masing-masing.

''Jadi virus ini semacam pemicu. Kebanyakan yang meninggal sudah memiliki riwayat penyakit lain seperti serangan jantung dan lain-lain. Karena virus ini baru, jadi semacam pemicu,'' katanya.

Terlebih, isolasi Kota Wuhan, China sejak per tanggal 23 Januari 2020 kemaein juga berdampak positif mengurangi sebaran virus.

''Saya cukup prihatin atas hal ini. Saya juga merindu rumah saya sudah 6 bulan tidak pulang,'' ujarnya.

''Saya percaya musibah ini akan segera berlalu dan wabah ini hanya berlangsung sebentar saja. Percayalah, kami Pemerintah China akan bisa mengendalikannya,'' harapnya.

Tidak Ada Rencana Penjemputan, Konsulat China Tawarkan Opsi Overstay

Akses direct flight atau penerbangan rute China-Denpasar mulai ditutup per tanggal 5 Februari 2020.

Konsulat Jenderal China menawarkan opsi terbuka kepada sejumlah 5000-an wisatawan yang diprediksi masih berada di Bali.

Diantara 5000 wisatawan tersebut, ada sekitar 200 wisatawan yang berasal dari Kota Wuhan, China.

Rata-rata kebanyakan wisatawan China yang masih di Bali ini dari Kota Hubei.

Kepala Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong memberikan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Bali.

Jika memilih untuk overstay, mereka bisa memulai mengurus bebas visa di Kantor Imigrasi Bali.

Konjen China juga sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Bali untuk memfasilitasi permintaan wisatawan China yang mengajukan overstay.

Hingga saat ini, mekanisme proses penjemputan para wisatawan China ini juga sudah dilakukan, namun banyak dari mereka memilih untuk tetap tinggal di Bali hingga situasi kondusif.

''Jadi hingga saat ini kami masih belum ada kepastian untuk melakukan penjemputan,'' katanya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved