Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen

Konjen China Klaim Angka Kematian Virus Corona di China Menurun 2,1 Persen

Penulis: eurazmy | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN BALI/M Ulul Azmy
Kepala Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong saat menggelar konferensi pers bersama awak media di Kantor Konsulat Jenderal, Jalan Tukad Badung 8x, Renon, Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat global virus corona yang kini menjadi wabah di China.

Sejumlah persiapan antisipasi pencegahan dilakukan berbagai negara, termasuk Indonesia di Bali sebagai destinasi wisata favorit turis asal China.

Pemerintah China melalui Konsulat Jenderal di berbagai dunia juga secara intensif terus berkoordinasi dalam mencegah agar penyebaran virus ini tidak meluas.

Informasi terbaru dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali, pembatalan penyeberangan domestik tujuan China - Denpasar akan ditutup per tanggal 5 Februari 2020.

Mengantuk Saat Berkendara, Wiratama Tabrak Pohon Perindang di Klungkung

Cerita Wanita 73 Tahun yang Didiagnosis Virus Corona Syok dan Tak Bisa Bernapas

Dampak Virus Corona, Banyuwangi Tunda Direct Flight ke China

Sementara, diperkirakan masih ada sekitar 5000 jiwa wisatawan China yang berada di Bali.

Kendati begitu, Kepala Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong menyatakan bahwa angka tingkat kematian pasien terjangkit virus di China sudah mulai menurun.

Hal ini dikatakan Haodong saat menggelar konferensi pers bersama awak media di Kantor Konsulat Jenderal, Jalan Tukad Badung 8x, Renon, Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2020).

Dari data yang dihimpun, angka kematian di China akibat virus corona sudah menurun di angka 2,1 persen per tanggal 2 Februari.

Sebelumnya, per tanggal 26 Januari 2020 tingkat kematian mencapai 2,6 persen.

''Tentunya hal ini cukup menenangkan bagi kita semua,'' katanya lega.

Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak panik terhadap wabah ini karena Pemerintah China dipercaya sudah punya cara mengendalikan virus ini agar tidak mewabah hingga ke Indonesia.

Lagipula, kata dia, tingkat kematian akibat virus Corona jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus penyakit kanker misalnya.

''Jumlah pasien yang terkonfirmasi terjangkit di China ada sebanyak 2.486 jiwa. Kalau di luar Tiongkok hanya ada terjangkit 154 pasien dengan kematian 1 jiwa saja,'' katanya.

Informasi yang dihimpin, saat ini pakar medis di China diketahui sudah berhasil mengidentifikasi virus 2019-nCoV ini.

Pakar kesehatan dunia sedang dalam tahap pengembangan membuat vaksin.

Sebenarnya, faktor utama kematian pasien terjangkit Corona di China bukanlah semata gara-gara virus, namun juga dipicu sejumlah riwayat penyakit pasien masing-masing.

''Jadi virus ini semacam pemicu. Kebanyakan yang meninggal sudah memiliki riwayat penyakit lain seperti serangan jantung dan lain-lain. Karena virus ini baru, jadi semacam pemicu,'' katanya.

Terlebih, isolasi Kota Wuhan, China sejak per tanggal 23 Januari 2020 kemaein juga berdampak positif mengurangi sebaran virus.

''Saya cukup prihatin atas hal ini. Saya juga merindu rumah saya sudah 6 bulan tidak pulang,'' ujarnya.

''Saya percaya musibah ini akan segera berlalu dan wabah ini hanya berlangsung sebentar saja. Percayalah, kami Pemerintah China akan bisa mengendalikannya,'' harapnya.

Tidak Ada Rencana Penjemputan, Konsulat China Tawarkan Opsi Overstay

Akses direct flight atau penerbangan rute China-Denpasar mulai ditutup per tanggal 5 Februari 2020.

Konsulat Jenderal China menawarkan opsi terbuka kepada sejumlah 5000-an wisatawan yang diprediksi masih berada di Bali.

Diantara 5000 wisatawan tersebut, ada sekitar 200 wisatawan yang berasal dari Kota Wuhan, China.

Rata-rata kebanyakan wisatawan China yang masih di Bali ini dari Kota Hubei.

Kepala Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali Guo Haodong memberikan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Bali.

Jika memilih untuk overstay, mereka bisa memulai mengurus bebas visa di Kantor Imigrasi Bali.

Konjen China juga sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Bali untuk memfasilitasi permintaan wisatawan China yang mengajukan overstay.

Hingga saat ini, mekanisme proses penjemputan para wisatawan China ini juga sudah dilakukan, namun banyak dari mereka memilih untuk tetap tinggal di Bali hingga situasi kondusif.

''Jadi hingga saat ini kami masih belum ada kepastian untuk melakukan penjemputan,'' katanya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved