Trilingual Picture Books, Proyek Buku yang Terinspirasi dari Bali

Rachel S Wang salah satu ELF, mengenalkan proyeknya yang terinspirasi dari buku Luh Ayu Manik Mas dan berpikir untuk mencobanya.

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ni Kadek Rika Riyanti
Rachel S Wang salah satu English Language Fellows (ELF) memaparkan proyeknya di Perpustakaan SMA Negeri 7 Denpasar, Jalan Kamboja No. 9, Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Salah satu English Language Fellows (ELF) yang digandeng oleh Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konsulat-Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, mengenalkan proyek Trilingual Picture Books oleh Rachel S Wang.

Projek ini dikenalkan pada press conference Multilingual Reading and Creative Writing Workshop yang diadakan di SMA Negeri 7 Denpasar, Jalan Kamboja No. 9, Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/2/2020).

English Languange Fellows (ELF) sendiri merupakan peserta dalam program pertukaran pendidikan yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan memimpin pelatihan untuk agenda serupa.

Dampak Virus Corona, Harga Bawang Putih Melambung, Pasokan Menipis di Bali

Pengambilan Sumpah Satgas PTSL Denpasar, Targetkan Tahun 2020 Semua Lahan di Denpasar Tersertifikat

Pada kesempatan ini, Rachel S Wang salah satu ELF, mengenalkan proyeknya yang terinspirasi dari buku Luh Ayu Manik Mas dan berpikir untuk mencobanya.

“Buku ini (Luh Ayu Manik Mas) adalah project pertama (original) dari Basa Bali, jadi saya melihatnya dan terinspirasi untuk membuat hal yang serupa tapi alih-alih menggunakan Basa Bali, saya menggunakan bahasa lokal Melayu Manado tempat saya mengajar,” ujar Rachel yang menjadi pengajar di Universitas Sam Ratulangi Manado Fakultas Ilmu Budaya.

Tiga Babi Mati Mendadak di Biluk Poh Kangin Jembrana

Terima Peserta Aksi Tolak RUU Omnibus Law, Kadisnaker Bali: Saya Tidak Punya Kewenangan Untuk Itu

Dari 172 Unit Kendaraan Dinas Polres Gianyar Hanya 47 yang Layak Pakai

Selain itu, ia juga membawa sejumlah karya anak didiknya, salah satunya berjudul Red Fried Rice yang berisi cerita mengenai makanan khas Indonesia.

Tidak hanya itu, ia juga membawa cerita mengenai tarian, sejarah, dan sebagainya yang memiliki muatan lokal.

Dirinya menuturkan, di tempatnya mengajar, ia mempraktikkan Trilingual Picture Books Project kepada mahasiswanya terutama semester III.

Hal ini sudah ia lakukan sejak September 2019 di Manado.

Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Rutan Perempuan Klas IIA Bandung, Ini 6 Faktanya

Petugas Sweeping Anjing di Dua Desa Zona Merah Rabies di Gianyar

Ia meminta kepada anak didiknya untuk menulis dalam tiga bahasa (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Melayu Manado) sekaligus mendesain gambarnya.

Menurut Rachel, akan sangat baik apabila bisa belajar bahasa sembari belajar mengenai ideologi negara yakni Bhinneka Tunggal Ika.

“Jadi ini sangat penting untuk kita menggunakan budaya lokal dan membuat pelajar Indonesia membuat cerita mereka sendiri,” ungkapnya.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa RELO mengadakan pelatihan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan BASAbali Wiki untuk mempromosikan literasi dalam bahasa Bali, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 2 hari yakni 6 - 7 Februari bertempat di SMA Negeri 7 Denpasar, Jalan Kamboja No. 9, Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.

Tujuan diadakannya pelatihan ini selain untuk turut merayakan Bulan Bahasa Bali 2020, juga bertujuan guna meningkatkan kreativitas guru dalam mengajak dan menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis para pelajar terhadap bahasa lokal. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved