Hanya Ada Satu Unit Alat USG, Warga Keluhkan Pelayanan RS Pratama Nusa Penida
RS Pratama di Nusa Penida hingga saat ini hanya memiliki satu unit alat USG.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - RS Pratama di Nusa Penida hingga saat ini hanya memiliki satu unit alat USG.
Hal inipun sempat memantik keluhan dari masyarakat, karena sempat tidak mendapatkan pelayanan USG setelah lama antre.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keluhan tersebut dialami seorang pasien asal Nusa Penida yang sedang hamil, Jumat (7/2/2020).
Wanita tersebut memeriksakan diri, karena mengeluh sakit pinggang juga perut.
Namun sudah lama mengantre, ibu hamil tersebut tidak mendapatkan penangan yang dibutuhkan.
• Kunjungan Turis China Turun, Pemprov Bali Sambut Positif Rencana Diskon Penerbangan ke Bali
• Bupati Rencanakan Bangun Tanggul di Tiap Desa, Antisipasi Banjir Bandang di Wilayah Bangli
• RSU Bangli Tidak Punya CT Scan, Pasien Terpaksa Dirujuk ke Klungkung
Alasannya, sang dokter sudah melayani lima pasien dan hendak pulang kampung.
Sehingga pasien tersebut diminta datang hari berikutnya.
Kadis Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni pun menampik, jika alasannya ibu hamil tersebut tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karena dokter hendak pulang kampung.
Namun karena keterbatasan dan kondisi alat USG di RS Pratama.
" Pasien itu ibu-ibu yang sedang hamil, sehingga pemeriksaan membutuhkan USG. Tapi murni karena permasalahan pada alat USG," ujar dr Made Adi Swapatni, Minggu (9/2/2020).
• Tak Lagi Muda, Begini Cara The Daddies Jaga Stamina dan Kondisi Badan
• Penyebab Menstruasi Selesai Lebih Cepat, Salah Satunya karena Tubuh Banyak Memproduksi Hormon Pria
• Berbagi Berkah MyPertamina 2020 Resmi Dibuka, Pertamina Gandeng Komunitas Suzuki Ertiga Club Bali
Ia menjelaskan, saat ini hanya ada satu unit alat USG di RS Pratama, itupun sempat mengalami kerusakan.
Setelah dilakukan perbaikan, alat USG itu dapat kembali digunakan.
Namun saran teknisi, alat tersebut sebaiknya maksimal dalam sehari hanya digunakan untuk melayani 5 pasien.
"Jika melayani lebih dari 5 pasien, dikhawatirkan mesin USG itu kembali rentan rusak. Sehingga penggunaanya dibatasi dalam sehari hanya 5 pasien," ungkapnya.
• Meski Rangking Dunia Sudah Aman, The Daddies dan The Minions Tetap Disodori Target Baru
• SMP PGRI 3 Denpasar Sabet Dua Medali Perak Thailand Inventors Day 2020
Dalam peristiwa ibu hamil yang protes tidak mendapatkan layanan kesehatan itu, sebelumnya tim medis sudah melayani 5 pasien untuk USG.