Anda Sering Berada dalam Bayang-bayang Masa Lalu? Renungkanlah 5 Hal Ini
Bagaimana pun, Anda harus berdamai dengan masa lalu Anda untuk benar-benar tumbuh. Renungkanlah 5 hal ini.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM - Kapan terakhir kali Anda merasa benar-benar bahagia?
Kapan terakhir kali Anda menemukan diri Anda tersenyum tanpa alasan?
Apakah Anda bahkan ingat kapan terakhir kali hati Anda penuh rasa syukur dan bahagia?
Beberapa orang mungkin merasa gerak hidup tidak bebas dan berada dalam bayang-bayang masa lalu.
Berdamai dengan masa lalu bisa menjadi hal yang sangat sulit.
• 8 Aktivitas Pagi Orang Sehat & Bahagia, Steve Jobs Mengawali Hari dengan Mengajukan Pertanyaan Ini
• 4 Kebiasaan Sederhana di Pagi Hari yang Bikin Bahagia, Menangkal Energi Buruk dengan Bersyukur
Secara sadar atau tidak sadar, sering kali kita tetap terikat pada pengalaman mendalam yang tertinggal meskipun mungkin tidak lagi menjadi kepentingan kita.
Bagaimana pun, Anda harus berdamai dengan masa lalu Anda untuk benar-benar tumbuh.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah lima tips yang bisa Anda lakukan untuk berdamai dengan masa lalu:
1. Bangun Kesadaran Mental
Mulailah dengan membuat pilihan berkualitas.
Berikan kesadaran mental dan pilihlah hanya untuk memegang perasaan yang membuat Anda merasa lebih rileks.
Atau, Anda dapat mencoba menulis keluh-kesah untuk mengeluarkan emosi dari dari Anda.
Sejumlah sumber menyebut, menulis unek-unek secara jujur dan menyimpannya dalam bentuk jurnal bisa bermanfaat dan memberi efek menyembuhkan.
Saat Anda mengekspresikan rasa sakit Anda, pikirkan peran yang bisa dilakukan agar menjadi lebih bahagia di masa depan.
2. Fokus pada Masa Kini
Saat Anda masih sakit, fokus pada saat ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencapai tujuan ini, seperti mengambil kebiasaan meditasi mindfulness harian.
Anda bisa mempelajari beberapa metode melatih mindfulness di internet.
Pada waktunya, latihan ini akan melatih otak Anda untuk lebih eksis di masa kini daripada di masa lalu atau di masa depan.
Jika menemukan kesulitan untuk menghentikan diri Anda dari bayang-bayang masa lalu, teruslah tegaskanlah diri Anda.
Misalnya buat sebuah isyarat untuk diri sendiri: "Itu adalah masa lalu saya dan saya sekarang fokus pada masa kini dan masa depan saya".
Ketika Anda merasakan pikiran Anda kembali ke masa lalu, ucapkan kata-kata itu dan jangkar diri Anda di masa sekarang.
3. Raih Dukungan yang Anda Butuhkan
Melepaskan masa lalu adalah pekerjaan yang sangat besar dan rumit.
Karena itu, itu bukan sesuatu yang dapat Anda lakukan sendiri, dan Anda perlu menemukan sumber dukungan yang stabil yang akan membantu Anda sepanjang jalan.
Berbicara lah dengan teman tepercaya, yang akan memungkinkan Anda untuk melampiaskan emosi dan mengeksplorasi ide-ide untuk melanjutkan.
Hal yang sama berlaku untuk anggota keluarga dekat, selama mereka tidak terlibat langsung dalam situasi menyakitkan yang Anda hadapi (mis. Dalam kasus gangguan hubungan).
4. Waspadai Pikiran yang Mengganggu
Terobsesi tentang masa lalu adalah kebiasaan buruk, dan semua kebiasaan membutuhkan waktu untuk istirahat.
Ini berarti bahwa untuk beberapa saat ke depan, pikiran Anda akan secara berkala kembali ke pemikiran masa lalu, dan Anda akan memerlukan strategi untuk menghadapinya dengan cara yang sehat.
Salah satu hal paling efektif yang dapat Anda lakukan adalah mengingatkan diri sendiri tentang fokus Anda saat ini, sesuatu yang positif yang ada dalam hidup Anda sekarang.
Proses pemfokusan ulang ini bisa berbentuk penegasan (seperti yang dibahas di atas), atau Anda mungkin memiliki objek tertentu yang Anda sentuh atau lihat, sesuatu dengan asosiasi positif.
5. Maafkan (Orang Lain dan Diri Sendiri)
Akhirnya, pengampunan adalah bagian yang sangat penting untuk melangkah maju.
Pertama, Anda perlu menyampaikannya kepada orang atau orang yang melakukan kesalahan pada Anda, dengan menerima kesalahan mereka dan merefleksikan beberapa alasan mengapa mereka mungkin berperilaku seperti mereka.
Anda mungkin tidak perlu membiarkan orang-orang seperti itu kembali ke kehidupan Anda, tetapi membawa kebencian untuk mereka adalah racun.
Salah satu cara terbaik untuk melepaskan kebencian itu adalah dengan mengadopsi sikap memaafkan.
Mengampuni mereka yang telah berbuat salah dengan Anda juga membantu Anda memercayai orang lain di masa depan.
Sementara itu, dan mungkin yang lebih penting, Anda perlu belajar untuk memaafkan diri sendiri atas peristiwa menyakitkan dalam hidup Anda.
Ya, Anda mungkin memiliki beberapa tanggung jawab untuk ditanggung, tetapi ini tidak berarti bahwa Anda adalah orang jahat atau bahwa Anda tidak layak mendapatkan sukacita.
Belajarlah dari kesalahan Anda, tawarkan diri Anda belas kasih, dan bersumpah untuk melakukan yang lebih baik di masa depan. (*)