Fakta di Balik Tewasnya Janda Kaya di Tulungagung, Pembuluh Darah di Kepala Pecah Karena Dibekap
Dari hasil otopsi jenazah janda kaya bernama Miratun (65) yang dilakukan tim forensik Puslabfor Polda Jawa Timur, terungkap fakta di balik tewasnya
"Padahal biasanya pukul 21.00 WIB, pintu pagar sudah ditutup sama ibu," tutur Sulistyowati, Jumat pagi.
Selain itu semua lampu dipadamkan, kecuali ruang tamu.
Wahyu kemudian menyalakan semua lampu, namun kondisi kamar Miratun digembok dari luar.
Curiga dengan kondisi tidak wajar itu, Wahyu mengintip ke dalam kamar Miratun lewat lubang angin-angin.
"Saat diintip kondisi ibu sudah tidak bergerak," sambung Sulistyowati.
Temuan itu kemudian dilaporkan ke Ketua RT setempat dan diteruskan ke Polsek Ngunut.
Polisi dari Polsek Ngunut kemudian datang ke lokasi untuk melihat kondisi Miratun.
Namun karena dianggap tidak wajar, temuan itu kemudian diteruskan ke Polres.
Unit Inafis Satreksim Polres Tulungagung kemudian melakukan olah TKP.
Saat ditemukan, tubuh Miratun dalam posisi telentang, melintang di atas dipan.
Selain itu tubuhnya juga dibekap dan digulung menggunakan kasur lipat berwarna ungu.
Jenazah Miratun kini dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Meninggal 6 jam sebelum ditemukan
Polisi telah selesai melakukan olah TKP di rumah Miratun (65), warga Lingungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Jumat (14/2/2020) pagi.
Jenazah Miratun saat ini ada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.