Sejak Jadi Tukang Gali Kubur, Kehidupan Faoji Berubah, Awalnya Sering Mimpi Menakutkan
Faoji mengatakan, awal-awal jadi tukang gali kubur, ia selalu mimpi yang menakutkan. Mimpi yang menakutkan itu pun lambat laun dipercayanya sebagai
TRIBUN-BALI.COM - Saat mengunjungi Tempat Pemakaman Umum ( TPU) Perwira, tampak ada seorang laki-laki yang tengah sibuk menggali lahan kosong untuk tempat jenazah dimakamkan, Jumat (21/2/2020).
Dia adalah Faoji.
Pria kelahiran Ciamis ini bekerja sebagai tukang gali kubur di TPU Perwira.
Pada cuaca yang terik kala itu, Faoji menggali tanpa pelindung kepala.
Dia hanya berbekal cangkul untuk menggali lahan 2x1 meter itu.
Sesekali ia tampak mengusap air keringat yang bercucuran dari dahinya.
Dia juga tidak takut untuk masuk ke liang lahat itu memastikan tempat peristirahatan terakhir manusia yang telah meninggal sesuai ukuran.
Seperti tak terpikirkan lagi olehnya, baju yang ia kenakan sudah berubah berwarna cokelat karena bercampur dengan tanah.
Ia tampak tersenyum sesekali ketika Kompas.com melongok ke arahnya.
Berawal dari tukang es di TPU Perwira
Di sela-sela kesibukannya, Faoji pun mulai bercerita.
Ia awalnya hanya perantau dari Ciamis ke Bekasi. Faoji memberanikan diri ke Bekasi berbekal ijazah SMP.
Dia tak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA lantaran tak memiliki biaya.
Ia pun memulai kehidupan barunya di Bekasi dengan harapan bisa mengubah kehidupannya.
Pria berumur 34 tahun ini pun mencoba-coba usaha dengan menjual es di kawasan TPU Perwira.