Lanud I Gusti Ngurah Rai Adakan Latihan Tembak, Senjata adalah Istri bagi Kami
Latihan menembak ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali di lapangan tembak tohpati milik Polda Bali.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Latihan menembak menjadi mutlak bagi seorang prajurit dulu saat kami basis, senjata adalah istri bagi kami.
Sehingga kemampuan prajurit yang harus dimiliki adalah salah satunya menembak.
Latihan menembak ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali di lapangan tembak tohpati milik Polda Bali.
Hal ini disampaikan Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Radar Soeharsono, Selasa (25/2/2020) di sela kegiatan latihan menembak seluruh personel Lanud I Gusti Ngurah Rai.
• Jakarta Dikepung Banjir, Anies Baswedan: Lebih dari 200 RW Terdampak
• Hutan Mangrove Dibanjiri Sampah Rumah Tangga, Subandi: Kadang Sekali Bisa Dapat 2 Ton Sampah
• Pemprov DKI Bantah Komplek Istana Negara Banjir: Enggak Sampai di Dalam, Cuma di Depan Saja
“Kemampuan menembak ini diwajibkan dimiliki oleh jajaran personel Lanud khususnya perwira, bintara dan wara kita lakukan rutin triwulan,” jelas Kolonel Pnb Radar.
Kemudian dari latihan rutin triwulan ini akan dilihat kemampuan tiap personel dan akan terus ditingkatkan kemampuan mereka.
Harapannya ada evaluasi saat ini dan ke depannya akan lebih meningkat dari sisi pengenaan (target).
Selain itu, pihaknya mengundang stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai seperti Otoritas Bandara Wilayah IV, Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Imigrasi Ngurah Rai, Bea Cukai Ngurah Rai, Gapura Angkasa, dan lainnya.
• Kisah Pilu Pramugari Kehilangan Pekerjaan karena Kelebihan Berat Badan 0,7 Kilogram
• Polisi Tetapkan 3 Tersangka dalam Tragedi Susur Sungai & Komentar Sri Sultan Soal Kepala Sekolah
• Korban Virus Corona di China Terus Meningkat, Kini Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati
Dimana hal ini untuk memperkenalkan mengenai senjata api dan bagaimana yang baik dan benar penggunaannya.
Danlanud saat memimpin latihan menembak mengatakan dalam pelaksanaan latihan menembak agar peserta latihan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.
“Yang harus diperhatikan, terutama pada saat memegang dan menggunakan senjata, karena latihan menembak ini menggunakan peluru tajam,” imbuhnya.
• Bupati Suwirta Koordinasi untuk Kepulangan Janu, Warga Bali Tertahan di Kapal Diamond Princess
• Setelah Viral di Medsos, Pelaku Perudungan Bernada Rasis Ditangkap Polisi Ngaku Namanya Transformer
Lebih lanjut ia berpesan bagi para peserta latihan supaya mengikuti instruksi yang sudah diberikan oleh anggota sie Opslat sehingga nantinya tidak terjadi kecelakaan saat latihan.
Sementara Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud I Gusti Ngurah Rai Letkol Lek Iswayudi mengatakan untuk yang mengikuti latihan menembak ini sebanyak 228 personel Lanud I Gusti Ngurah Rai dilakukan selama dua hari hingga besok.
Namun dalam hal pengenalan penggunaan senjata api kepada instansi hanya senjata api laras pendek atau pistol dan keluaran baru dari PT Pindad.
“Senjata api laras pendek atau pistol yang digunakan adalah senjata jenis baru yakni G2 Combat Pindad,” jelasnya.
Sementara untuk seluruh personel selain pistol juga menggunakan senjata api laras panjang terbaru yang dimiliki TNI AU yakni SS1.
Pada latihan menembak senjata api laras pendek menggunakan G2 Combat Pindad dengan tiga butir peluru percobaan, sepuluh butir dengan posisi satu tangan dan sepuluh butir dengan posisi dua tangan.
Dilanjutkan dengan latihan menembak menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 dengan tiga butir peluru percobaan, sepuluh butir amunisi posisi tiarap, sepuluh butir amunisi posisi duduk dan sepuluh butir amunisi posisi berdiri.(*)