Sempat Terkendala, Bus Sekolah Bantuan Kemenhub Mulai Beroperasi Antar-Jemput Siswa SMPN 1 Negara

Sudah lima hari, bus yang sempat terkendala anggaran operasional itu menjemput siswa SMPN 1 Negara.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dinas Perhubungan Jembrana
Pihak Dinas Perhubungan memantau bus sekolah yang beroperasi antar-jemput siswa SMPN 1 Negara, Jumat (6/3/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bus sekolah bantuan Kementerian Perhubungan RI akhirnya beroperasi.

Sudah lima hari, bus yang sempat terkendala anggaran operasional itu menjemput siswa SMPN 1 Negara.

Sebanyak 30 siswa-siswi diangkut menggunakan bus usulan Dinas PKP (Perhubungan, Kelautan dan Perikanan) Jembrana tahun 2018 tersebut.

Spesifikasi mobilnya, Isuzu NQR dengan 30 tempat duduk.

Kadis PKP I Made Dwi Maharimbawa mengatakan, pengoperasian bus itu sudah dilakukan sejak Senin (2/3/2020).

Bus dioperasikan khusus untuk antar-jemput siswa-siswi SMPN 1 Negara.

Maestro Prof Bandem Rindukan Keragaman Gending Janger Klasik

Shortcut Singaraja Bikin Sepi Pasar Candikuning, Pendapatan Retribusi Turun Hingga 50%

Di Bawah Langit Kita Bersaudara: Wuhan Jiayou, Pameran yang Tunjukkan Persahabatan Indonesia-China

"Ya, sudah beroperasi sejak Senin lalu," ucapnya.

Untuk operasional, sambungnya, BBM menggunakan Pertadex sebanyak 30 liter setiap hari.

Sementara ini melayani 30 siswa-siswi secara gratis mengambil trayek di jalur Timur mulai dari Negara sampai Desa Yehembang, Mendoyo.

Teknisnya, setiap siswa akan dijemput di pinggir jalan, di halte atau tempat yang sudah ditentukan.

Nantinya, siswa paling ujung Timur di Yehembang yang pertama dijemput hingga sampai ke siswa di Negara.

Sementara ini, memang baru satu bus. Harapannya, akan ada lima bus atau ada di setiap kecamatan. Empat bus masih dalam usulan.

BMW Astra Berikan Layanan Pembersihan Sirkulasi Udara Mobil Gratis

Umur Bisa Capai 108 Tahun Bagi yang Lahir Sabtu Paing Langkir, Begini Perjalanan Hidupnya

Eks Pemain Timnas Asal Bali Ini, Turun Gunung Jadi Ketua Panpel Kompetisi Sepak Bola Usai Dini

"Paling ujung di Timur penjemputan siswa-siswi mulai jam 6 kurang 10 menit. Dan jadwal tiba di sekolah jam 7 kurang lima menit," paparnya.

Maharimbawa mengaku, saat ini pihaknya memang masih terkendala pendanaan.

Sebab, ketika terus digratiskan akan membebani pembiayaan.

Karena itu, untuk biaya operasional masih dirundingkan dengan pihak sekolah, supaya siswa ikut menanggung biaya perawatan.

"Masih dikoordinasikan lebih lanjut. Kami berharap nantinya pembebanan kepada siswa-siswi ini untuk perawatan bus itu sendiri," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved