Proses Pembuatan Pengaruhi Pencernaan, Ketahui Perbedaan Gula Pasir, Gula Batu dan Gula Merah
Semakin beragamnya variasi makanan dan minuman, semakin beragam juga kadar gula yang dibutuhkan.
TRIBUN-BALI.COM - Gula menjadi bahan tambahan yang sulit dilepaskan, baik untuk makanan atau pun minuman semua mengandung gula.
Semakin beragamnya variasi makanan dan minuman, semakin beragam juga kadar gula yang dibutuhkan.
Nah, terdapat beberapa jenis gula yang biasa digunakan untuk bahan tambahan pada makanan dan minuman. Apa saja itu?
1. Gula Pasir
Gula pasir terbuat dari tebu dan termasuk sumber makanan dengan kandungan kalori tapi minim gizi.
Dalam proses pembuatannya, gula pasir dipanaskan hingga 400 derajat celcius.
Semakin tinggi proses pemanasan makanan, maka akan semakin sulit dicerna.
• Asal-usul dan Arti Istilah di Internet yang Sering Digunakan, dari Wifi, Emoticon, hingga Noob
• Nutella Kalzon, Pizza Unik Dibalut Manisnya Nutella
• WIKI BALI - Berbagai Kuliner di Warung Nasi Tekor Mule Bali, Hadirkan Suasana Zaman Dulu di Pedesaan
Dalam satu hari, pankreas hanya mampu mengubah 5 gram (1/2 sendok) gula pasir menjadi energi.
Lantas, bagaimana kita yang mengonsumsi gula untuk kopi dan olahan makanan yang pasti lebih dari 1 sendok setiap harinya?
Nah, sisa gula pasir yang tidak diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh menjadi gula darah dan lemak. Inilah penyebab timbulnya penyakit diabetes.
2. Gula Batu
Dalam proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir. Namun suhu yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
Dalam satu hari, pankreas yang normal mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi energi.
Dengan demikian, gula batu tergolong lebih sehat dibanding gula pasir.
• Ramalan Zodiak Cinta Jomblo 8 Maret, Aries Akan Bertemu Seseorang, Hari yang Menguntungkan Untuk Leo
• Perjalanan 4 Bulan Keliling Dunia Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dikisahkan Dalam Album RANS
3. Gula Aren