2 Bocah di Jembrana Meninggal Karena DBD
Dua bocah di Jembrana meninggal dunia karena terjangkit DBD (Demam Berdarah Dengue)
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Pihaknya juga memerintahkan semua petugas kesehatan agar siap siaga ketika nanti masyarakat demam agar melakukan perawatan dan pemeriksaan secara maksimal.
"Jadi fogging fungsinya ialah membunuh nyamuk dewasa. Kami harus selalu setia dari awal melakukan langkah antisipasi. Tiga tempat itu memang dikarenakan ada potensi tempat nyamuk berkembang biak," jelasnya.
Data Tribun Bali, ada sekitar 40 warga terjangkit DBD.
40 kasus itu, terjadi 22 kasus pada Januari 2020 dan 18 kasus pada Februari 2020.
Sedangkan sebaran desa yang terpapar kasus DBD, sebanyak 13 kasus dan tertinggi ada di Desa Pengambengan.
Pada Januari 2020 hanya 5 kasus dan meningkat di Februari 2020 menjadi 8 kasus.
Di urutan kedua, Desa Banyubiru juga menjadi desa yang banyak memiliki kasus dengan 9 kasus DBD.
Dimana enam kasus pada Januari dan menurun tiga kasus di bulan Februari.
Sedangkan bulan Januari 2020, selain Pengambengan dan Banyubiru, beberapa desa juga warganya positif DBD, yakni di Desa Dangin Tukadaya ada 1 kasus, pada bulan selanjutnya ada Medewi 2 kasus, Tegal Badeng Barat 1 kasus, Mendoyo Dauh Tukad 2 kasus, Penyaringan 1 kasus, Pulukan 1 kasus, Yehembang 2 kasus dan Pekutatan 1 kasus.
Bulan Februari, DBD menjangkiti warga di beberapa desa lain, yakni Yehembang 2 Melaya 2, Yehembang Kauh 1, Manistutu 1
Pulukan 1 kasus DBD.
(*)