Corona di Indonesia

RSUD Klungkung Isolasi Pasien Dengan Pengawasan Covid-19

Tidak Ada Boat Cepat yang Bersedia Merujuk, RSUD Klungkung Isolasi Pasien dengan Pengawasan Covid-19, WNA dengan Keluhan Batuk dan Pilek

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - RSUD Klungkung merawat pesien dalam pengawasan (PDP) Corvid-19 sejak, Rabu (11/3/2020).

PDP itu merupakan seorang WNA, berusia 20 tahun.

Ketika hendak dibawa ke RSUD Klungkung, Bali, semua boat cepat tidak bersedia merujuk pasien tersebut.

Sehingga Bupati Suwirta harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, sehingga dapat menyebrangkan pasien itu menggunakan kapal milik pemerintah secara darurat.

Tahun 2020 Tidak Ada DAK Bidang Pertanian di Klungkung

Pemain Sampdoria Manolo Gabbiadini Positif Corona, Sebelumnya Pemain Juventus Daniele Rugani

Pemkab Buleleng Anggarkan Sekitar Rp 120 Juta untuk Bayar Utang UD Serba Jaya

Proses rujukan dilakukan dengan koordinasi panjang dan prosedur yang sangat ketat.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam keterangan persnya, bersama Sekda I Gede Putu Winastra, Sekretaris Diskes Ida Ayu Megawati, dan Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma menjelaskan, pasien itu pertama kali masuk ke RS Gema Santi Nusa Penida, Rabu (11/3/2020) siang dengan keluhan batuk dan pilek.

Pasien itu merupakan seorang WNA wanita, berusia 20 tahun dan sudah berada di Nusa Penida sejak Senin (9/3/2020) lalu.

"Dari hasil wawancara petugas medis, pasien itu sekitar seminggu atau dua minggu lalu sempat melakukan kegiatan traveling ke Singapore," ungkap Suwirta, Kamis (12/3/2020)

Setelah mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan jika pasien itu berstatus PDP Covid-19, Bupati Nyoman Suwirta langsung berupaya untuk merujuk pasien itu.

Mengingat pasien dalam pengawasan Covid-19, memerlukan ruangan isolasi dan penanganan yang memadai.

"Saya awalnya hubungi pengelola boat cepat, sehingga bisa kita carter secara khusus untuk merujuk pasien itu. Sehingga bisa lebih cepat sampai di Klungkung daratan, dan tidak memerlukan birokrasi khusus. Hanya saja semua pengelola boat cepat yang saya hubungi tidak bersedia merujuk pasien tersebut," ujar Suwirta.

Ia lalu berinisiatif berkoordinasi dengan berbagai pihak, agar dapat memanfaatkan kapal roro milik pemerintah secara darurat.

Termasuk dapat bersandar di pelabuhan Padang Bai, walau tidak sesuai dengan jadwal biasanya.

Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, pasien itu bisa diseberangkan dengan prosedur yang sangat ketat

Pasien dirujuk menggunakan kapal Roro milik pemerintah, dalam keadaan nihil penumpang.

Pasien sejak dari RS Gema Santi Nusa Penida terap berada dalam ambulance dengan pengawasan tim medis.

Saat berada di kapal pun, pasien tetap berada didalam ambulance.

Saat kapal berlabuh di Pelabuhan Padang Bai, pasien itu sempat dipindah ke ambulance lainnya yang memiliki fasilitas lebih memadai dan langsung dibawa ke RSUD Klungkung dengan tim mengenakan alat pelindung diri yang lengkap

" Kapal yang digunakan untuk menyebrangkan kapal itu juga sudah kami semprot menggunakan disinfektan. Demikian juga ambulance yang digunakan untuk merujuk. Semua kami lakukan, sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan," ungkap Suwirta.

Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma menjelaskan, pasien tiba di RSUD Klungkung sekitar pukul 18.00 Wita dan langsung diisolasi di ruangan khusus di basement RSUD Klungkung.

Ruangan itu belum lama selesai dibangun, dan memang akan ditujukan untuk menangani pasien menular.

Sesampai di ruang isolasi, pasien sempat mendapatkan pemeriksaan oleh dokter spesialis paru.

Termasuk dilakukan rontgen dan serangkaian wawancara terkait riwayat sakit dan perjalanan pasien.

"Kondisi terakhir pasien makannya bagus, tensi normal, tidak ada demam. Keluhannya batuk dan pilek. Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali," ungkap dr Nyoman Kesuma.

Dari hasil koordinasi itu, Kamis (12/3/2020) sore pasien itu akan dirujuk ke RS rujukan regional, yakni RSUP Sanglah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut serta cek laboratorium.

"Sesuai protap penganan Covid-19, tes laboratorium dilakukan di rumah sakit rujukan regional. Sehingga kami tidak bisa memastikan, apakah pasien ini positif corona atau tidak," jelas dr. Nyoman Kesuma. 

Telusuri Interaksi Pasien di Nusa Penida

Sekretaris Dinas Kesehatan Klungkung Ida Ayu Megawati menjelaskan, pasien dengan pengawasan covid-19 itu berada di Nusa Penida sejak, Senin (9/3/2020) bersama dengan seorang rekannya.

Saat dilakukan wawancara, pasien itu seminggu atau dua minggu sebelumnya, sempat melakukan aktivitas traveling ke Singapore.

"Saat kami tanya apakah pasien itu menyebrang ke Nusa Penida dari Pelabuhan Kusamba ataupun Sanur, ia bingung dan tidak mengetahuinya secara pasti," ujar Ida Ayu Megawati.

Saat ini tim surveilans Dinas Kesehatan Klungkung, sedang menelusuri pihak-pihak yang sempat berinteraksi dengan pasien tersebut.

Termasuk melakukan disinfektan di lokasi pasien itu sempat menginap.

"Seorang rekan dari pasien itu dalam keadaan sehat, dan kondisinya masih terus dalam pemantauan kami," ungkapnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved