Arahan Bupati Giri Prasta: Pawai Ogoh-ogoh Tetap Dilaksanakan di Badung, Tapi di Tingkat Desa Adat

Bupati Badung memutuskan pawai ogoh-ogoh tetap dilaksanakan, tapi hanya di tingkat desa adat

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Humas Polda Bali
Kemeriahan pawai ogoh-ogoh, Rabu (6/3/2019). Arahan Bupati Giri Prasta: Pawai Ogoh-ogoh Tetap Dilaksanakan di Badung, Tapi di Tingkat Desa Adat 

Arahan Bupati Giri Prasta: Pawai Ogoh-ogoh Tetap Dilaksanakan di Badung, Tapi di Tingkat Desa Adat

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memutuskan pawai ogoh-ogoh tetap dilaksanakan di Kabupaten Badung.

Hanya saja, pawai pada malam pengerupukan itu dilakukan di tingkat desa adat.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung I Gde Eka Sudarwitha, Minggu (15/3/2020).

Menurutnya, keputusan itu mengingat ogoh-ogoh bagian dari upacara tawur yang dilaksanakan pada pengerupukan, sehari sebelum hari Raya Nyepi.

Ia mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Bupati Badung.

"Saya sudah lapor ke bapak bupati, dan petunjuk beliau, pawai ogoh-ogoh tetap dilaksanakan dalam tingat desa adat," jelasnya.

Lanjut Eka Sudarwitha, menurut Bupati Badung, ogoh-ogoh adalah bagian dari upacara tawur sehingga harus tetap dilaksanakan.

Ogoh-Ogoh Ngeruak Banjar Yangbatu Kauh Denpasar, Gunakan Bunga Kamboja Kering

Hanya di Lingkungan Banjar atau Desa, Pawai Ogoh-Ogoh di Catur Muka Ditiadakan karena Imbas Corona

Namun Bupati Giri Prasta memberikan sejumlah catatan khusus, yakni menyarankan para bendesa adat memperhatikan kebersihan.

"Bupati menginginkan bendesa adat memperhatikan soal kebersihan dan kesehatan peserta. Misalkan menyiapkan hand sanitizer untuk peserta dan masyarakat," katanya.

Menurutnya, kesehatan dan kebersihan menjadi perhatian khusus Bupati Badung.

Sehingga dirinya mengimbau masyarakat yang kurang enak badan, diharapkan sementara tidak mengikuti pawai ogoh-ogoh.

"Nanti menindaklanjuti ini, para bendesa akan dikumpulkan untuk diberikan pengarahan," ungkapnya.

Pihaknya pun dengan tegas meminta pengawasan serta pemantauan terhadap kesehatan sekaa teruna pengusung ogoh-ogoh dan peserta garapan tari dan tabuh.

Ia memaparkan, ogoh-ogoh sebagai bagian upacara tawur menyomia bhuta kala agar tidak mengganggu umat manusia.

PHDI Harap Pelaksanaan Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh Bisa Nyomya Virus Corona

Lagi, Kasus Ogoh-Ogoh Rusak di Denpasar, Kini di Padangsambian

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved