Nyepi di Bali
Final, Tak Ada Pengarakan Ogoh-ogoh Saat Pangerupukan di Denpasar, Setiap Banjar Dapat Rp 10 Juta
Akan tetapi ada rencana jika ogoh-ogoh ini nanti akan ditampilkan pada saat parade ogoh-ogoh di bulan September atau Oktober 2020.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Sementara itu, Bendesa Adat Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Agung Ngurah Suparta mengatakan, langkah ini merupakan salah satu upaya kesiapsigaan bencana Covid-19.
Dirinya pun menyambut baik dengan adanya penundaan ini.
Sementara terkait dana sebesar Rp 10 juta, dirinya mengangap sebagai perangsang untuk membangkitkan semangat sekaa teruna.
"Apapun instruksinya ya kami ikuti. Hal itu juga untuk membangkitkan ekonomi yang lagi down. Jadi dana ini sebagai perangsang," katanya.
Sementara itu Bendesa Pagan, I Wayan Subawa memgungkapkan keputusan ini untuk kebaikan bersama.
"Dalam pelaksanaan beragama dan berbudaya, kita harus cermat pintar membaca situasi, dalam hal ini menghadapi covid-19, dibutuhkan kesadaran dalam pelaksanaan upacara dan upakara di Bali, dengan menjalankan segala cara tanpa mengurangi makna dari sisi nilai dan tradisi," katanya. (*)