Gempa Bumi di Bali Saat Sasih Kasanga dan Hari Rabu, Sugi Lanus Sebut Maknanya Kurang Baik
Berdasarkan beberapa referensi lontar yakni Lontar Palelindon dan Lontar Lebur Sangsa,gempa yang terjadi pada Sasih Kasanga memiliki makna kurang baik
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
"Banyak yang mengungkap perlunya kerja kesimbangan alam. Melakukan sinkronisasi antara pekerjaan dengan hari. Saya berpikir lontar wariga itu bukan hanya lontar mencari hari baik. Tapi lontar yang isinya memberitahu kewajiban apa saja yang perlu pada hari-hari tertentu," katanya.
15 Gempa Susulan
Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar mencatat 15 gempa susulan pascagempa bumi teknonik magnitudo 6,6 yang dirasakan di wilayah selatan Bali, Kamis (19/3/2020) pukul 01.45 Wita.
Episenter gempa terletak pada koordinat 11.4 LS dan 115.04 BT atau berlokasi di laut pada jarak 305 km arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 10 km.
"Kami mencatat ada 15 kali gempa susulan yang terjadi dalam rentang waktu antara pukul 01.01 WIB hingga pukul 10.31 WIB siang ini," jelas Staf Pusat Gempa Regional III Denpasar, Ein Nuzulul Laily, Kamis (19/3).
Ia menambahkan gempa susulan tersebut terjadi dengan magnitudo bervariasi mulai 2,9 SR hingga 4,7 SR dan terjadi pada kedalaman 10 kilometer yang berlokasi di arah barat daya dan tenggara Nusa Dua, Bali.
Ein Nuzulul menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Ein Nuzulul.
Gempa tersebut dirasakan di wilayah Denpasar, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota Mataram dengan skala IV MMI.
"Untuk wilayah Kuta, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Dompu, Lombok Utara dirasakan dengan skala II MMI," tambahnya.
Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, Ikhsan, ST, M.Si menyatakan, gempa susulan magnitudonya bervariasi.
"Magnitudo gempa susulan susulan terkecil 2.9 dan yang terbesar magnitudo 4.7," kata Ikhsan.
Menurut dia, dari hasil koordinasi BMKG dengan BPBD Kota Denpasar, nihil laporan dampak kerusakan.
"Dan, telepon yang kami terima dari masyarakat belum ada informasi kerusakan akibat gempa tersebut," katanya. (sup/zae/ian/ika)