Lockdown Berhasil, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Italia Turun Selama Dua Hari Berturut-turut
Kemudian pada Senin (23/3/2020), angka kematian harian karena Covid-19 kembali menyusut menjadi 601. Penurunan juga terjadi di kasus infeksi.
TRIBUN-BALI.COM – Pemerintah Italia mengumumkan penurunan dalam angka kematian harian diakibatkan wabah virus corona selama dua hari berturut-turut,.
Pada Sabtu (21/3/2020), Roma sempat mencatatkan korban fatal harian tertinggi, yakni 793.
Selanjutnya pada Minggu (22/3/2020), jumlah itu turun menjadi 651.
Kemudian pada Senin (23/3/2020), angka kematian harian karena Covid-19 kembali menyusut menjadi 601. Penurunan juga terjadi di kasus infeksi.
• Perjuangan Tenaga Medis di RSUP Sanglah saat Menangani Pasien Covid-19, Begini Kisahnya dalam Video
• Pasien Corona yang Dirawat di Wisma Atlet Sudah 102 orang, Menteri BUMN Erick Thohir Risau
• Utamakan Rakyat yang Membutuhkan, Fraksi Demokrat Tolak Rapid Test Covid-19 untuk Semua Anggota DPR
Sempat berada di angka 6.557, kini Negeri "Pizza" mengumumkan 4.789 orang terinfeksi virus corona berdasarkan data yang disajikan Senin.
Total sebagaimana diberitakan AFP Selasa (24/3/2020), Roma menyatakan terdapat 63.927 kasus penularan dan 6.077 korban meninggal.
Penurunan yang cukup signifikan itu membuat Giulio Gallera, pejabat medis di Milan, untuk pertama kalinya tersenyum saat memberi keterangan pers.
"Kami tentu tidak bisa langsung mengumumkan kemenangan. Tetapi jelas, terdapat cahaya yang menyinari ujung terowongan ini," kata dia.
Sikap hati-hati ditunjukkan Kepala Institut Kesehatan Nasional (ISS), Silvio Brusaffero, dalam menyikapi tren penurunan ini.
"(Angka) ini memang menjadi sesuatu yang positif. Tetapi, saya masih belum mempunyai keberanian untuk mengatakan terdapat tren penurunan," ujar dia.
Pada Senin, Jerman mengumumkan mereka menerima permintaan Roma untuk merawat pasien virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.
Setidaknya ada enam pasien virus corona yang mulai dpindahkan ke Leipzig dan Dresden, dua kota yang berlokasi di timur Saxony.
Pemerintah Italia begitu berharap, lockdown yang mereka terapkan sejak awal Maret bakal memberikan hadiah manis dalam upaya memerangi wabah ini.
Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah menekankan, terdapat pabrik "non-esensial" bakal ditutup untuk menghambat massa berkerumun dalam jumlah besar.
Dia juga menyatakan adanya larangan pendatang ke Italia, ditambah serangkaian aturan lain yang mulai membuahkan hasil positif.