Ritual ‘Nuur’ Tirta di Pejenengan Puri Klungkung Tetap Khusyuk, Walau Dikawal Polisi
Beberapa Prajuru Adat di Klungkung, menyambangi Pura Pajenengan Puri Klungkung, Senin (30/3/2020).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
Kami tetap wajib mengikuti apa yang menjadi imbauan pemerintah agar tidak melibatkan massa dalam jumlah banyak,” tandas Tjokorda Gde Agung yang juga anggota DPRD Bali ini.
Seusai persembahyangan, setiap bendesa diberikan tirta (air suci) yang nantinya bisa dibagikan ke masyarakat.
Tirta ini diyakini sebagai upaya niskala menangkal segala bencana dan wanah penyakit.
Tirta itu nantinya selain dipercikkan kepada anggota keluarga, juga dipercikkan di pekarangan.
Selain nuur tirta, Ida Dalem Semara Putra yang juga pangelingsir Puri Agung Klungkung ini menyarankan agar warga memasang tiga helai daun pandan berisi bawang dan cabai serta 1 uang kepeng, diikat jadi satu dengan benang tridatu (benang berwarna putih hitam dan merah).
Benda tersebut ditempatkan di pintu masuk rumah. Secara niskala benda tersebut diyakini sebagai penangkal marabahaya. (*)