Corona di Bali
Jimbarwana Akan Dijadikan Wisma Tim Medis Covid-19 di Jembrana
Pemerintah Jembrana sedang mempersiapkan penanganan wabah dengan menjadikan hotel Jimbarwana sebagai wisma sementara tim medis
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Alasannya, desa pakraman menjadi ujung tombak penting dalam penanggulangan virus asal Kota Wuhan Provinsi Hubei China itu.
Suardika menyatakan, Pemprov Bali melalui provinsi untuk setiap desa adat di Bali akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 300 juta pada APBD tahun 2020 ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menganggarkan Rp 447,9 miliar untuk 1.493 desa adat di Bali.
Nah, informasinya bahwa dana desa pakraman ini sebesar Rp 50 juta akan dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
"Anggaran Rp 50 juta ini tentu saja mesti ditambahkan. Banyak hal mengapa mesti ditambahkan. Tapi poin pentingnya ialah Pemerintah daerah mesti menambah, karena Desa Pakraman adalah ujung tombak penanganan Covid-19," ucapnya, melalui sambungan selulernya.
Suardika menambahkan, anggaran desa pakraman ketika ditambahkan nilai oleh Pemda Jembrana, maka dapat dialokasikan untuk hal-hal penanggulangan.
Seperti sosialisasi menyangkut Covid-19, edukasi kebersihan lingkungan dan hal lainnya terkait penanggulangan.
Kemudian, desa pakraman pun dapat menganggarkan pengadaan masker, hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan secara berkala.
"Makanya saya minta supaya ada anggaran yang kemarin disisir itu juga untuk desa pakraman," tegasnya.
(*)