Corona di Bali

Akses Desa Panjer Denpasar Bukan Ditutup karena Covid-19, Begini Penjelasan Kepolisian dan Dishub

Mulai Kamis 2 April malam kemarin road barrier atau pembatas jalan akses Desa Adat Panjer sudah tidak dipasang lagi dan di jaga Pecalang.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana di Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar perbatasan Desa Adat Panjer yang sudah tidak dipasangi barrier. 

“Sekali lagi bahwa yang namanya penutupan (jalan) apalagi bahasanya itu lockdown itu tidak ada. Kita bersama perangkat desa semata-mata untuk mengurangi atau membatasi mobilitas.

Pada PP No 21 2020 kan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekali lagi itu bukan penutupan tapi mengurangi atau pembatasan,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, I Ketut Sriawan yang malam kemarin juga berada bersama Kabag Ops Polresta Denpasar menyampaikan tindakan yang dilakukan Desa Adat Panjer ini sebagai langkah untuk melindungi warganya dan orang yang datang.

“Sudah (diketahui sebelumnya). Sudah tahu cuma nanti ini persepsi yang perlu kita samakan. Jangan sampai warga yang datang atau pun sebaliknya warga yang tinggal memaparkannya (COVID-19).

Apalagi sudah zona merah di wilayah Denpasar Selatan ini perlu diantisipasi oleh satgas-satgas Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Kota,” tutur Ketut Sriawan.

Dan pihaknya di Dishub bersama Kepolisian wajib membackup ruas-ruas jalan yang dipergunakan untuk mengurangi mobilitas orang untuk menuju Desa Panjer.

“Ini (kebijakan pembatasan akses) akan kita mantapkan lagi agar cara bertindaknya menjadi lebih bagus dan tentunya semua dapat terlayani dengan baik.

Karena yang dilakukan disini sangat bagus karena berkaitan dengan kesehatan dan terselektif.

Dan ini yang belum dipahami warga pengguna jalan dan ini akan kita mantapkan kembali,” tambahnya.

Di mana langkah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 menurutnya salah satunya adalah mengurangi pergerakan warga masuk ke zona-zona yang tingkat ODP nya tinggi atau meningkat.

Bagaimana mengurangi tingkat ODP? Ini salah satunya adalah mengurangi mobilitas pergerakan orang masuk keluar ke wilayah tersebut.

“Nah ini yang dilakukan Desa Panjer dan akan kita mantapkan agar berjalan dengan lancer.

Desanya terlindungi dan keamanan baik Kepolisian, Perhubungan, Pecalang, Perangkat Desa bersama-sama memerangi COVID-19,” papar Ketut Sriawan.(*)

 
 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved