Corona di Bali
350 Pekerja di Klungkung Dirumahkan, Kemungkinan Jumlah Terus Bertambah
Sekitar 350 pegawai di Klungkung terpaksa dirumahkan karena imbas pandemi covid-19.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Sekitar 350 pegawai di Klungkung terpaksa dirumahkan karena imbas pandemi covid-19.
Mereka pun banyak beralih ke sektor informal, seperti menjadi petani maupun beternak di kampung halaman.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung I Gede Kusumajaya mengungkapkan, di Klungkung terdapat 350 pekerja yang harus dirumahkan karena imbas dari pandemi covid-19.
"Hampir semuanya yang dirumahkan bekerja di sektor pariwisata. Langkah ini dipilih pengusaha hotel atau restoran, karena tidak ada tamu. Data ini sedang berjalan, dan kemungkinan akan bertambah," ungkap Gede Kusumajaya.
Ia pun masih terus melakukan pendataan ke sejumlah perusahaan dan usaha di Klungkung, untuk mengetahui jumlah pekerja yang dirumahkan karena imbas dari covid-19.
• Koster Akan Keluarkan Surat Edaran, Debt Colector Diminta Tak Tarik Cicilan Saat Pandemi Covid-19
• GP Ansor Badung Imbau Masyarakat Tak Mudik Saat Lebaran
• Force Majeure Global, Indekos Harus Bertahan Diri, Sipeng 3 Hari di Bali: Harus Jamin Logistik
Data itu diteruskan ke Pemerintah Provinsi Bali, terkait dengan rencana kebijakan kartu pra-kerja
"Sejauh ini di Klungkung belum ada yang sampai di PHK. Statusnya dirumahkan dan akan kembali bekerja saat kondisi sudah normal," terang Gede Kusumajaya.
Para pekerja yang dirumahkan banyak kembali ke sektor informal seperti bertani, atau beternak.
"Para pekerja yang dirumahkan ini kembali ke background mereka, ada yang bertani adapula yang beternak," ungkap Gede Kusumajaya.
• Pandemi Covid-19, Salat Tarawih Dilakukan di Rumah, Bukber dan Sahur On The Road Ditiadakan
• Pengurus Koperasi di Bali Khawatir Masyarakat Ramai-Ramai Tarik Simpanan Akibat Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 juga membuat kegiatan di dinas Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, harus kembali tertunda.
Beberapa jadwal pelatihan dan pemerdayaan tenaga kerja sementara ditunda sampai kondisi normal.
" Sementara kegiatan pemerdayaan off terlebih dahulu, karena saat ini semua harus jaga jarak. Itu kendalanya," ungkapnya. (*)