Kadisdikpora Bali Ingatkan Penugasan Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud Tak Berbenturan
Boy Jayawibawa mengingatkan para guru agar tidak berbenturan dalam memberikan tugas antara pembelajaran di televisi dengan tugas dalam jaringan
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selasa (14/4/2020) merupakan hari kedua penayangan program belajar dari rumah yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Sebelumnya, terkait penayangan program ini, sejumlah orangtua menyampaikan antusiasme anak-anaknya untuk menyaksikan dan mengikuti program pembelajaran tersebut.
Begitu juga pengakuan beberapa guru yang merasa terbantu dengan adanya program yang menampilkan materi-materi mulai dari PAUD sampai SMA/SMK itu.
Kendati demikian, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, IKN Boy Jayawibawa mengingatkan para guru agar tidak berbenturan dalam memberikan tugas antara pembelajaran di televisi dengan tugas dalam jaringan (daring).
• Lima Penjahit di Duda Timur Karangasem Buat Masker untuk Dibagikan Gratis
• Di Tengah Pandemi, Kapal Pesiar Misterius Melintas di Perairan Raja Ampat dan Hebohkan Warga
• Heboh Pesta Miras Saat Social Distance Berujung Keributan di Gelgel Klungkung, Polisi Amankan Ini
Kadis Boy menyampaikan, meskipun Mendikbud telah menyediakan pembelajaran melalui media televisi, tetapi pembelajaran dari pihak sekolah masih tetap berjalan.
Hal ini karena sistem pembelajaran tidak semuanya sama.
Dirinya menegaskan agar pembelajaran daring dari sekolah, tidak berbenturan dengan yang ditayangkan di televisi.
“Jangan sampai bertubrukan acara di televisi dengan tugas dari guru. Misalnya SMP yang acara di televisi pagi hari, guru-guru jangan masuk dan memberikan tugas di jam yang sama,” ujarnya, ketika dimintai keterangan, Selasa (14/4/2020).
Menurutnya, hal ini akan membingungkan siswa.
• Jadi Faskes Khusus untuk PDP Positif Covid-19 di Bali, Ini Kesiapan RSPTN Unud
• Yamaha Bali Bersinergi Membantu Pencegahan Covid-19 di Bali
• Dua Wartawan Ditetapkan sebagai ODP Setelah Kontak dengan Wali Kota Ini, Salah Satunya Sempat Drop
Terkait yang mana akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika dapat diatur sedemikan rupa, pembelajaran nantinya tidak akan sia-sia.
Begitu pula untuk materi siswa SMA yang dimulai pada pukul 14.00 WITA, guru-guru tidak masuk di jam itu.
Kadis Boy menyarankan pada para guru agar sebaiknya memberikan tugas pada pagi harinya.
“Pembelajaran di televisi itu sangat bagus untuk menambah ilmu di tengah suasana pandemi Covid-19. Terlebih lagi pembelajaran daring itu tidak semua siswa bisa mengaksesnya, karena ada di pelosok pedesan, dan dilihat juga dari segi pembiayaan,” papar Kadis Boy.
Kadis Boy juga menyebutkan, jika internetnya tidak bagus, cukup melalui pesan WhatsApp dalam memberikan tugas, kemudian hasilnya dapat dikumpulkan setelah selesai pandemi ini.
• Setelah Video Protesnya Bernada Provokatif Viral, Polisi Tangkap Pengemudi Ojol Ini
• Jejak Enam Pasien Positif Corona di Jembrana Terus Ditelusuri
“Nah ketika tidak ada internet karena keterbatasan, cukup belajar dari nonton televisi. Kalau tidak di televisi, sekarang juga kan sudah ada program dari radio RRI. Jadi selama belajar di rumah ini, jangan sampai anak-anak tidak ada pelajaran yang masuk," imbuhnya.
Kadis Boy juga kembali mengingatkan, agar dalam pemberian tugas jangan terlalu berlebihan dan sesuaikanlah dengan kemampuan para siswa.
Ia menambahkan, berikanlah tugas yang menyenangkan, sehingga siswa tak merasa terbebani dalam mengerjakannya.(*)