Corona di Bali
Kondisi Ekonomi Memburuk Akibat Covid-19, Alumni SMANSA Singaraja Bagikan Nasi untuk Warga
Alumni SMANSA Singaraja bagikan sebanyak 100 bungkus nasi gratis sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang kesulitan di tengah wabah Covid-19.
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Alumni SMANSA Singaraja bagikan sebanyak 100 bungkus nasi gratis sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang kesulitan di tengah wabah Covid-19.
Adapun pemandangan menarik ini terlihat di kawasan Jalan Diponegoro, Banjar Ambengan, Desa Pedungan, Denpasar, Bali, Selasa (14/4/2020).
Bantuan berupa 100 bungkus nasi oleh para Alumni SMANSA Singaraja Angkatan 84 ini diberikan kepada pengendara yang melintas dan memang membutuhkan di sepanjang jalan Diponegoro.
Koordinator Alumni SMANSA Singaraja Angkatan 84, Nyoman Surastana didampingi Sekretaris, Made Lenny Ariyani menyampaikan, bahwa kegiatan ini sudah dilakukan sejak Senin (13/4/2020) kemarin.
• Bukan April 2020, Pandu Riono Memprediksi Puncak Pandemi Covid-19 Akan Terjadi Pada Mei
• Gelombang Kedua Virus Corona Diprediksi Akan Terjadi di Indonesia, Apakah Itu ?
• Covid-19 Belum Mereda, Universitas Udayana Tunda Verifikasi dan Tes Kesehatan Terkait SNMPTN
Tidak hanya nasi bungkus, bantuan yang diberikan pun berupa sejumlah masker yang rencananya akan dilakukan selama empat hari.
“Setelah 4 hari, kami akan melakukan evaluasi. Mungkin akan dilanjutkan ke panti sosial atau donasi masker ke rumah sakit, karena kami mendapat informasi beberapa rumah sakit swasta kekurangan masker,” ujar Surastana ketika dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020).
Dirinya menambahkan, pembagian nasi bungkus ini diperuntukkan kepada masyarakat yang melintas di sekitar lokasi.
Kendatipun bantuan yang diberikannya tak banyak, Surastana berharap, melalui kegiatan ini, semua pihak saling membantu ditengah menurunnya kondisi ekonomi yang terdampak akibat wabah Covid-19 dan lebih peduli terhadap sesama yang membutuhkan.
“Siapa tahu masyarakat yang mampu terketuk hatinya untuk ikut membantu atau peduli,” tandasnya.(*)