Miliki Racun yang 200 Kali Lebih Berbahaya dari Sianida, Ini Deretan Fakta Unik tentang Ikan Buntal
Ikan buntal atau fugu merupakan hidangan mewah di Jepang yang harganya selangit, walaupun risiko terburuk memakannya ialah kematian.
Seorang yang menyajikan fugu harus bertahun-tahun berlatih dan harus mengambil ujian praktik agar bisa lolos dan mendapatkan lisensi khusus.
Bagi yang ingin memiliki sertifikat itu harus melewati masa latihan intensif selama 2 hingga 3 tahun.
Mereka harus bisa mengenali bagian yang beracun dan harus dibuang.
• Hasil Rapid Test di 5 Wilayah Kota & Kabupaten di Jakarta: 36.963 Jalani Tes, 1.203 Positif Covid-19
• Warga Pulau Ceningan Bakal Konsumsi Air Tawar dari Laut
Fugu sashimi, memiliki tekstur agak kenyal dan rasa yang tidak begitu menonjol.
Namun, pecinta fugu akan mengatakan rasanya khas, dan yang paling penting dari rasa adalah teksturnya yang unik.
Sajian ikan buntal nan mahal
Fugu adalah makanan yang mahal di Jepang dan restoran yang menyajikannya bisa dibilang sebagai salah satu restoran terbaik di negara itu.
Tidak main-main, per kepala ikan fugu dihargai sebesar 120 dollar AS atau setara dengan Rp 1,7 juta.
Harga yang dikatakan selangit ini didasari oleh jasa pengolah fugu yang patut dihargai.
Orang yang boleh mengolah ikan buntal atau fugu adalah koki atau chef yang sudah mendapat lisensi atau surat izin untuk mengolah ikan fugu.
• Per Hari Hanya 50 Sepeda Motor Menyeberang dari Bali ke Lombok
• Kehilangan dan Akan Hadapi Krisis, Mimpi Dipecat Bisa Jadi Pertanda Buruk
Tradisi makan fugu di Jepang
Tradisi orang Jepang sering kali menyantap fugu saat musim dingin.
Hal ini menjadi sebuah keharusan seperti menyantap unagi di tengah musim panas.
Mengutip Business Insider, orang Jepang memakan 10.000 ton ikan buntal pertahunnya.
Selain itu di high season untuk ikan ini harganya bisa melambung sangat tinggi, mulai dari 265 dollar US per kilonya atau setara dengan Rp 3,7 juta.