4 Fakta Pesta Miras Pemuda NTT di Kuta Bali yang Berakhir Memilukan, Korban Minta Maaf Sebelum Tewas
Kasus tewasnya Gustan Beis alias Pablo, pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemukan terbujur kaku di sebuah kolam renang, di Kuta, Badung,
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus tewasnya Gustan Beis alias Pablo, pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemukan terbujur kaku di sebuah kolam renang, di Kuta, Badung, Bali, terus didalami pihak kepolisian.
Kronologi tewasnya lelaki asal NTT tersebut di kolam renang Zooka Water Sport, Tanjung Benoa, Kuta, Bali bermula setelah korban menggelar pesta miras bersama beberapa temannya.
Diduga karena korban dalam kondisi mabuk berat, korban terjatuh dan tercebur di kolam renang dan meninggal di lokasi kejadian.
Berikut ini kronologi dan fakta ditemukannya pemuda NTT yang tewas tenggelam di dasar kolam renang di Kuta, Bali.
1. Pesta Miras
Pasca ditemukan di dasar kolam renang, petugas kepolisian masih mendalami kematian Gustyan Beis alias Pablo (31).
Laki-laki asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meregang nyawa di dasar kolam renang Zooka Water Sport, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Berbagai keterangan saksi masih menjadi tanda tanya pihak kepolisian, mulai dari pesta arak lalu tercebur ke kolam dan ditemukan tidak bernyawa di dasar kolam.
2. Polisi Mendalami Kasus
Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai bahkan mengatakan tidak terlalu mempercayai keterangan yang ada.
Karena penyebab kematian masih menjadi tanda tanya, sehingga ia dan pihaknya masih akan mendalami serta mencari jalan terang dari kematian Pablo.
"Kita masih mendalami kematian korban, untuk saat ini kita masih terus mencari tahu kronologi sebelum kejadian ini," ujarnya.
• Pesta Arak di Bali Berakhir Tragis, Mabuk Berat Pemuda NTT Ini Tewas Tercebur ke Kolam Renang
• Sempat Ucap Begini ke Temannya Seusai Pesta Arak di Kuta, Pablo Ditemukan Tewas di Dasar Kolam
• Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Kolam Renang, Polsek Kutsel Masih Lakukan Penyelidikan
3. Korban Ucapkan Permintaan Maaf
Menurut keterangan polisi, Pablo saat usai pesta miras bersama Marven, Togan dan Andry sekitar pukul 02.22 Wita atau Sabtu dini hari.
Sebelum berpisah selama-lamanya, Pablo sempat ucapkan permohonan maaf kepada teman-temannya.
Namun tidak ada yang menghiraukan ucapan Pablo tersebut, mengingat tidak tahu pasti maksud dari ucapannya ke teman-temannya.
"Salah satu rekan korban (Togan) mengatakan kalau dia (Pablo) sempat meminta maaf, namun tidak ada yang menghiraukan," jelasnya.
"Rekan korban menghiraukan karena tidak mengerti kenapa Pablo ucapkan hal dan mereka sudah dalam kondisi mengantuk," tambah Kapolsek Kuta Selatan.
4. Saksi Curiga Panggilan Tak Direspon Korban
Pada pagi harinya, Wayan Koja (72) saksi kejadian melihat korban berada di dalam kolam renang.
Sempat ia menyapa korban 'pagi-pagi sudah mandi', namun tidak ada tanggapan dari korban.
Beberapa jam di perhatikan Wayan Koja, ia pun curiga ada yang tidak beres dengan korban karena tidak ada pergerakan sama sekali.
• Remaja di Padangsambian Denpasar Ditemukan Tak Bernyawa oleh Ayahnya di Kamar Mandi, Ini Kata Polisi
Selanjutnya ia memanggil karyawan lainnya dan juga rekan korban Andry dan Togan untuk mengecek Pablo namun tetap tidak ada tanggapan.
Wayan Koja pun melaporkan kejadian tersebut ke pemilik Zooka water sport dan pihak kepolisian setempat.
Sementara itu, usai dilakukan olahraga TKP jasad Pablo sudah dibawa ke ruang jenazah RSUP Sanglah menggunakan mobil ambulans BPBD Badung.
Kemudian dari tim identifikasi Polresta Denpasar bersama tim medis masih mencari tahu penyebab pasti meninggalnya korban. (*)