Corona di Bali
Kehilangan Penghasilan Akibat Pandemi Covid,19, Driver Taksi Online Rintis Usaha Taksi Sayur Online
Dalam 7 hari merintis Taksi Sayur Online, Erwin dan kawan-kawan sudah memiliki sekitar 30 customer
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Sekelompok driver taksi online dan pelaku pariwisata merintis usaha jasa layanan pengiriman sayuran dan buah-buahan setelah kehilangan penghasilan akibat pandemi virus corona atau covid-19.
Inisiator Taksi Sayur Online, Erwin Deddy Potty (25) mengatakan, usaha ini dirintis sejak sepekan terakhir dan mendapat respons bagus dari masyarakat. Dalam waktu dekat usaha ini akan lebih dikembangkan.
“Ide ini kami jalankan karena kami tidak tahu sampe kapan pariwisata akan hidup kembali. Sekarang kami baru menjual beberapa item kebutuhan dapur, seperti telur, bawang merah dan bawang putih, tapi kedepan kami kembangkan ke beraneka macam sayur, buah-buahan dan daging,” kata Erwin kepada Tribun Bali, Selasa (21/4/2020).
• Polda Bali Bagi-Bagi 1500 Nasi Bungkus Kepada Warga Denpasar
• Tak Pakai Masker, Pengunjung Pasar Banyuasri Buleleng Disuruh Pulang
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Putu Supartika Inisiasi Program Maca Cerpen Bali Online
Pemuda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur ini menyampaikan, saat ini pihaknya bersama 4 orang kawannya sudah menjajaki kerja sama dengan sejumlah supplier dan sedang melakukan riset kebutuhan konsumen serta menyesuaikan fluktuasi harga di pasaran.
Dalam 7 hari merintis Taksi Sayur Online, Erwin dan kawan-kawan sudah memiliki sekitar 30 customer sekaligus meminta masukan dari para customer untuk pengembangan usaha yang baru dirintisnya bersama kawan-kawannya ini.
• Doni Monardo Sebut Ada Kasus Pejabat Meninggal Dan Dimakamkan Normal Ternyata Hasil Tes Positif
• WFH Pegawai Pemkot Denpasar Diperpanjang Hingga 13 Mei, Dilarang Mudik & Cuti Jika Tak Mendesak
“Jadi target konsumen kami sementara masih orang yang kami kenal, dari mulut ke mulut, sudah ada sekitar 30 pelanggan. Kami sedang lakkukan riset untuk pengembangan kedepannya,” terangnya.
Ia berharap, usaha yang dijalaninya dapat berkembang dan bisa menutup kebutuhan hidup serta angsuran mobil yang masih berjalan.
“Saya tinggal sama adik saya yang masih kuliah, memenuhi kebutuhan hidupnya, sama ada cicilan mobil, meskipun ada relaksasi kredit, tetapi kan sama saja tetap harus bayar, tidak sesuai harapan kita sebenarnya,” terang dia. (*)