Corona di Bali
Tukang Suwun Asal Bangli Akhirnya Dirujuk ke RSPTN
Pasca di pulangkan lantaran tidak mendapatkan tempat isolasi, tukang suwun di Bangli, Bali, akhirnya dijemput oleh pihak puskesmas Bangli
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pasca di pulangkan lantaran tidak mendapatkan tempat isolasi, tukang suwun di Bangli, Bali, akhirnya dijemput oleh pihak puskesmas Bangli, Selasa (21/4/2020).
Sekitar pukul 11.47 Wita, wanita tersebut rencananya akan diisolasi di RSPTN Udayana.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, Selasa (21/4/2020) menjelaskan, dirujuknya tukang suwun ke RSPTN lantaran telah mendapatkan tempat, setelah sebelumnya masuk sebagai waiting list.
Sedangkan alasan diisolasi di rumah, lantaran tukang suwun tersebut berstatus sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
• Bobol Mini Market di Tohpati Denpasar, Pria Asal Sukawati Ini Diciduk Polsek Dentim
• Rilis Terkini: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 375 Pasien, Total 7.135 Pasien
• GOW Jembrana Peringati Hari Kartini dengan Berbagi Masker dan Penyemprotan Disinfektan
“Walaupun dikarantina di rumah, yang bersangkutan tetap dalam pantauan dari Dinas Kesehatan Bangli. Sesuai aturan, RSPTN menjadi tempat isolasi khususnya bagi OTG non Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kalau OTG PMI diisolasi ke Bapelkes Denpasar,” ujarnya.
Pihak Dinas Kesehatan hingga kini masih melakukan tracking terhadap masyarakat yang disinyalir sempat kontak langsung dengan tukang suwun itu.
Berdasarkan informasi sementara, telah terdata 20 orang yang akan disasar untuk mendapatkan rapid test.
“Tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah. Yang jelas saat ini tim sedang melakukan penyisiran baik di wilayah sekitar maupun di pasar. Sesuai yang dijadwalkan, rapid test akan digelar besok Rabu (22/4/2020),” ucapnya.
Selain tukang suwun tersebut, pada hari yang sama Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli juga merujuk tiga orang lainnya.
Dua orang dari Kecamatan Susut, dan satu orang dari Kecamatan Kintamani.
Pria tersebut mengatakan, ketiga warga yang ikut dirujuk seluruhnya bersatatus OTG Positif.
“Ini merupakan tindak lanjut dari rapid test pada Sabtu (18/4/2020) pada 36 warga. Dari hasil rapid test sebelumnya, suami yang bersangkutan sudah terlebih dahulu dinyatakan positif dan dirawat di RSUP Sanglah. Sedangkan yang bersangkutan merupakan istri dari pria tersebut,” ungkapnya didampingi Kadiskes Bangli, I Nengah Nadi.
Hasil rapid wanita tersebut, memang dinyatakan positif.
Namun baru dirujuk ke RSPTN hari ini pasca hasil swabnya keluar.
Sedangkan untuk dua OTG lainnya merupakan PMI.
“PMI ini sudah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Sedangkan PMI (lainnya) baru kembali ke Bangli pada 9 April. Keduanya saat ini dirujuk ke Bapelkes, Denpasar. Dan selanjutnya pada hari Rabu (22/4/2020) juga akan dilakukan rapid test di dua tempat itu,” jelasnya.
Dirgayusa mengklarifikasi bahwa total kasus positif yang sembuh di Bangli hanya sebanyak dua orang.
Sedangkan satu orang lagi masih menuggu rilis dari pihak provinsi.
“Dengan demikian saat ini tercatat 21 kasus positif di Bangli, dimana 19 orang diantaranya masih dalam perawatan, sedangkan dua orang sisanya dinyatakan sembuh,” tuturnya.
Sementara berdasarkan angka kejadian di masing-masing kecamatan.
Dirgayusa menyebut untuk Kecamatan Bangli dan Tembuku hingga kini tercatat sebanyak lima kejadian.
Sedangkan Kecamatan Kintamani tercatat sebanyak empat kejadian.
“Paling banyak tercatat di Kecamatan Susut dengan tujuh kejadian,” tandasnya. (*).