Corona di Bali

Pemprov Bali Siapkan Program Pemulihan Pariwisata & Ekonomi, Dijalankan Saat Pandemi Corona Berakhir

Koster menjelaskan, program pemulihan atau recovery untuk pariwisata dan ekonomi ini dilakukan saat pandemi Covid-19 berakhir.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Beberapa wisatawan saat mengunjungi objek wisata Taman Ayun, di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Bali Kamis (19/3/2020) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ternyata sudah menyiapkan program untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi akibat dampak dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Konsepnya sudah disiapin," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat ditemui sejumlah awak media di rumah jabatannya, Jum'at (24/4/2020) sore.

Koster menjelaskan, program pemulihan atau recovery untuk pariwisata dan ekonomi ini dilakukan saat pandemi Covid-19 berakhir.

Saat ini dirinya mengaku masih berfokus untuk penanganan pandemi Covid-19, terutama mengawasi kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri.

Alami Kecelakaan Beruntun di Jalur Tengkorak Tabanan, Dua Pengendara Motor Patah Kaki

Kepala Terminal Mengwi Larang PO Bus Angkut Penumpang Mulai Sabtu Besok

Yakeba Gelar FGD Bahas Program Harm Reduction di Bali dalam Buku ‘Mencegah Korban Berjatuhan’

Sampai saat ini belum bisa dipastikan kapan kepulangan PMI akan berakhir, tapi saat ini sudah mulai terjadi penurunan.

Setelah semua PMI ini pulang, maka pihaknya akan fokus kepada tahap penyembuhan bagi pasien positif Covid-19.

Usai itu baru akan dijalankan program pemulihan pariwisata dan ekonomi yang sudah dikonsepkan tersebut.

"(Setelah PMI pulang) kita akan fokus pada penyembuhan yang ada (pasien positif Covid-19). Kemudian kalau sudah selesia kita lakukan recovery," jelasnya.

Senada dengan pernyataan Koster tersebut, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa juga mengatakan, bahawa saat ini berbagai komponen pariwisata di Bali masih berfokus dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Berbagai komponen yang fokus terlibat dalam penanggulangan Covid-19 saat ini mulai dari hotel, restaurant, travel agent, maupun yang lainnya.

“Saat ini Pemerintah Provinsi Bali bersama stakeholder pariwisata yang ada di Bali masih berfokus untuk menangani pandemi Covid-19 di Pulau Dewata. Upaya untuk melakukan pemulihan pariwisata dengan mendatangkan wisatawan ke Pulau Dewata akan dilakukan kalau  pandemi berakhir,” kata Astawa.

Hal itu Astawa sampaikan saat menghadiri penyerahan bantuan Program Gerakan  Masker Bersama oleh Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Senin (20/4/2020).

"Kalau Covid-19 ini berakhir, baru akan dilaksanakan program-program pemulihan untuk mengembalikan kondisi pariwisata Bali seperti sediakala dan kalau bisa lebih bagus dari sebelumnya," kata dia.

Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu berharap, Covid-19 benar-benar segera berakhir dan perekonomian masyarakat kembali bisa pulih.

Sesuai dengan instruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dirinya meminta kepada masyarakat untuk secara disiplin menerapkan physical distancing sehingga tidak ada lagi kasus dengan transmisi lokal di Bali.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, saat ini semua kekuatan pariwisata Bali fokus ke penanganan dampak Covid-19.

Dirinya menegaskan, tidak ada rencana mendatangkan wisatawan dan semua masih bergulat untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 ini.

“Kita akan berupaya semaksimal kemampuan kita untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bali, oleh sebab itu mari bersama-sama bergotong- royong dan fokus pada imbauan Pemerintah Provinsi Bali," terangnya.

Namun Rai memprediksi bahwa Bali bisa deklarasikan diri aman dari pandemi Covid-19 pada Agustus 2020 mendatang. "Perkiraan saya secara kasat mata itu, untuk Agustus itu kita bisa declair Bali itu aman dan nyaman," kata dia.

Rai mengatakan, Bali bisa menyatakan diri aman dari pandemi Covid-19 apabila para PMI asal Bali yang kurang lebih sebanyak 20 ribu orang sudah pulang ke Pulau Dewata.

Jika para PMI tersebut sudah pulang dan ada yang positif maka akan ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Nantinya setelah semua PMI pulang ke Bali dan yang positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh serta dikembalikan kepada keluarganya, baru bisa dideklarasikan bahwa Bali aman.

"Namun tentu (deklarasi Bali aman ini) kita sangat tergantung lagi dengan dari daerah lain di Indonesia dan dari negara tetangga-tetangga kita," jelasnya.

Rai mengatakan, seandainya nanti Bali bisa mendeklarasikan diri aman dari pandemi Covid-19 pada Agustus mendatang, sektor pariwisata belum bisa melakukan recovery.

Recovery bagi pariwisata Bali, kata dia, akan mulai dilakukan pada akhir tahun, yakni pada momentum Hari Raya Natal dan tahun baru 2021.

 "Mudah-mudahan mulai bisa kita buka (pada) Christmas dan new year kita mulai," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved