Corona di Bali

Sepi Pesanan Ukir Bangunan, Ngurah Sumarjaya Beralih Buat Miniatur Pelinggih

Di saat pandemi covid-19 seperti ini, pesanan untuk membuat ukiran pada bangunan berkurang.

Penulis: I Nyoman Mahayasa | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Gusti Ngurah Sumarjaya dan tugu bale bengong hingga rong telu berukuran mini yang dibuatnya 

Laporan wartawan Tribun Bali, I Nyoman Mahayasa

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Di saat pandemi covid-19 seperti ini, pesanan untuk membuat ukiran pada bangunan berkurang.

Berbagai cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, begitu pula yang dilakukan Gusti Ngurah Sumarjaya (38).

Ia biasanya menggarap ukiran pada bangunan rumah maupun pura dengan bias melela.

Namun dengan biaya tinggi dan ekonomi saat ini sedang susah, ia harus bisa kreatif utuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Dari membuat ukiran pada bangunan pura kini dia mencoba membuat miniatur seperti pelinggih balebengong, tugu, kuil cina, rong telu dan menara.

Danamon dan Manulife Perpanjang Kolaborasi Penuhi Kebutuhan Asuransi dan Wealth Management

Hasil Rapid Test Negatif, 16 PMI di Rumah Singgah di Badung Diperbolehkan Pulang  

Awalnya Nasi Goreng, Setahun Kemudian Rawon Jadi Favorit Stefano Cugurra Teco

Iapun mengugah hasil karyanya lewat Facebook.

Ternyata banyak yang tertarik dan memesannya.

Satu miniatur tugu bisa ia selesaikan sehari sampai tiga hari tergantung dari kerumitan bentuknya.

"Di saat saya tidak dapat pesanan membuat ukiran bias melela, bersyukur saya bisa menjual miniatur ini lewat FB, lumayan di situasi saat ini, ucap Gusti Ngurah Sumarjaya saat mengerjakan pesanan pelinggih di rumahnya di Desa Punghung, Badung, Senin (27/4/2020).

Gunakan Motor Brong, 11 Pelajar Diamankan Aparat Desa Padangsambian Klod Dini Hari Tadi

Pemkab Tabanan Siapkan 600 Alat Rapid Test, Akan Cek PMI Setelah Masa Karantina

Perekaman dan Pencetakan e-KTP di Denpasar Ditunda, Hanya Dilayani Jika Mendesak

Miniatur yang ia jual biasanya digunakan sebagai hiasan tebing kolam, aquascape ataupun bonsai .

Satu miniatur yang ia buat mulai dari 150 ribu ke atas, tergantung ukuran dan kerumitan.

Di saat tak ada pesanan untuk membuat ukiran, ia bersukur bisa mendapatkan hasil dari membuat miatur pelinggih yang paling banyak dipesan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved