Corona di Bali

Banjar Dajan Tangluk Kesiman Denpasar Tutup Akses Wilayah 10 Jam pada Malam Hari

Sementara, untuk pukul 07.00 - 21.00 Wita dilaksanakan penutupatan terbatas, wajib menggunakan masker, dan pembatasan kunjungan.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Putu Supartika
Pengawasan di Banjar Dajan Tangluk Kesiman 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Banjar Dajan Tangluk, Kelurahan Kesiman melaksanakan penutupan wilayah selama 10 jam.

Penutupan ini dilakasanakan mulai Kamis (30/4/2020) pukul 21.00 Wita hingga pukul 07.00 Wita.

Akses jalan menuju wilayah banjar yakni Jalan Surabi dan sekitarnya ditutup total.

Sementara, untuk pukul 07.00 - 21.00 Wita dilaksanakan penutupatan terbatas, wajib menggunakan masker, dan pembatasan kunjungan.

Ini Daftar Aturan dan Sanksi Bagi Warga yang Nekat Mudik Lebaran 2020

27 Napi Dapat Asimilasi, Sebelum Pulang Bagikan Nasi Bungkus ke Tukang Panggul di Pasar Umum Negara

Transmisi Lokal Tinggi di Bangli & Karangasem Jadi Bukti PMI Tak Disiplin Jalani Karantina Mandiri

Sejak pukul 07.00 Wita, penjagaan sudah dimulai di kedua ujung jalan Surabi.

Terlihat beberapa pecalang mengawasi pergerakan masyarakat yang masuk ke wilayah Banjar Dajan Tangluk.

Jika ada warga yang tak menggunakan masker tak diperbolehkan masuk ke wilayahnya.

Sementara untuk warga banjar, diminta untuk menggunakan masker.

Kelihan Banjar Dajan Tangluk, AA Ngurah Bagus Indraprasta mengatakan, walaupun di wilayahnya tak ada kasus positif covid-19, namun langkah antisipasi tetap dilaksanakan.

"Kami lakukan antisipasi walaupun belum ada kasus. Kami lakukan pembatasan wilayah," kata Indraprasta.

Untuk penutupan saat malam hari dilaksanakan secara total.

Di mana aktivitas warga di luar rumah ditiadakan mulai pukul 21.00 Wita.

"Ini juga sesuai anjuran Walikota Denpasar, pukul 21.00 kegiatan usaha ditutup," katanya.

Dalam pelaksanaan penutupan ini akan dijaga oleh pecalang di mana pecalang ini dibagi ke dalam dua shift.

"Aktivitas warga malam hari tidak ada. Siang hari masih bisa normal, tapi batasi kunjungan dan wajib masker," katanya.

Terkait hal ini pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi ke warga dan koordinasi dengan pihak kelurahan dan desa adat.

Untuk mereka yang bertamu harus jujur mengungkapkan riwayat perjalanannya.

"Kami imbau tidak ada yang berkunjung kalau tidak urgen," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved