Tak Maksimalkan Jumantik, Kasus DBD di Badung Per April 2020 Capai 1.355 Kasus
Kasus DBD di Badung malah semakin melambung tinggi. Hingga tanggal 24 April 2020 kemarin, kasus DBD di Badung mencapai 1.355 kasus.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Kalau total dari awal tahun sampai data terakhir atau 24 April 2020 kasus DBD sudah mencapai 1.355," katanya.
Mantan Dirut RSD Mangusada itu juga tak menampik jika di tahun ini kasus DBD di Badung terus meningkat setiap bulannya.
Mulai dari bulan Januari tercatat ada sebanyak 99 kasus, Februari meningkat menjadi 234 kasus, Maret 484 dan April sampai tanggal 24 sudah mencapai 538 kasus.
"Bulan ini memang kasus semakin meningkat. Bahkan kasus ini diperkirakan sampai bulan Mei," jelasnya sembari mengatakan tercatat ada satu yang meninggal.
• APPI Bali: Restrukturisasi Berjalan Kondusif, Industri Hanya Butuh Persiapan Sistem
• Ombudsman RI Buka Posko Pengaduan Daring Covid-19, Masyarakat Bisa Adukan Temuan Pelanggaran
Dengan tingginya kasus di Badung, pihaknya mengaku akan kembali mengaktifkan kegiatan jumantik walau di tengah pandemi COVID -19.
"Jumantik akan kembali kita aktifkan, tentu nanginya mengacu pada ketentuan physical distancing," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya menyadari jumantik tidak dimaksimalkan di tengah covid-19.
"Sebenarnya mereka (jumantik-red) aktif, cuma kan terbatas karena COVID, mereka tetap pantau," akunya.
Selain memaksimalkan kerja Jumantik, pihaknya mengaku juga akan melakukan penyemprotan.
"Untuk penyemprotan tetap kita lakukan berkala, baik dengan penyemprotan berkala, ULV, serta fogging terfokus, serta swadaya dari masyarakat," paparnya.
Meski demikian, birokrat asal Sibang Gede itu mengatakan bahwa fogging saja tidak menyelesaikan masalah.
Ia menyebutkan, perlu juga kebersihan lingkungan, tidak ada air tergenang, yang menjadi hal yang sangat mutlak.
"Fogging yang tidak tepat dosis, tidak tepat waktu juga berpengaruh terhadap keberhasilan dari fogging itu sendiri," bebernya
Pihaknya pun berharap, meski dimaksimalkan kerja jumantik, setiap keluarga di Badung diharapkan menjadi kader pemantau jentik tiap rumah. Sehingga pengembangbiakan nyamuk terpantau dan bisa dimusnahkan dengan cepat.
"Tentu kami juga harapkan peran serta masyarakat. Sehingga bisa menurunkan angka kasus DBD di Badung," pungkasnya. (*)