DPP PDIP Tunda Proses Rekomendasi Pilkada, Fokus pada Penanganan Covid-19
Untuk Bali sendiri ada 6 kabupaten/kota yang akan melaksanakannya, diantaranya, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli,
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Corona atau Covid-19 menjadi perhatian banyak pihak, tidak terkecuali partai politik.
Pasalnya, pandemi tersebut mempengaruhi berbagai sektor termasuk politik.
Bahkan, Pilkada Serentak 2020 dipastikan akan ditunda pelaksanaannya akibat pandemi tersebut.
Seperti diketahui, Pilkada sendiri sedianya akan dilaksanakan pada 23 September 2020 mendatang.
• KSU Swadharma Desa Adat Sumerta Denpasar Bagikan 616 Paket Sembako Guna Ringankan Beban Krama
• Koster Perpanjang Status Tanggap Darurat Penanganan Covid-19 di Bali
• Ringankan Beban Krama yang Terdampak Covid-19, Desa Adat dan LPD Jero Kuta Batubulan Bagikan Sembako
Terkait hal tersebut, sebagai partai pemenang pemilu di Bali, PDIP mengaku pasrah dengan hal tersebut.
Bahkan, pihaknya mengaku akan menunda pembahasan mengenai Pilkada yang ada di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, Pilkada Serentak sendiri akan diselenggarakan pada 270 daerah, yakni, masing-masing 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Untuk Bali sendiri ada 6 kabupaten/kota yang akan melaksanakannya, diantaranya, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.
"Ya pasti berpengaruh itu, kita aja di dewan pimpinan partai pembahasan Pilkada kita tinjau, tunda, kan seperti begitu ya," kata Ketua DPP PDIP, Made Urip, Jumat (1/5/2020).
• Satpol PP Gianyar Masih Temui Warga yang Berolahraga di Tempat Keramaian Ditengah Pandemi Covid-19
• Vidcon dengan Perbekel Se-Badung, Wabup Suiasa Berharap BLT Dana Desa Tepat Sasaran
Apalagi, ia mengatakan wabah virus Corona yang semakin meluas tidak memungkinkan bagi partainya untuk menggelar rapat-rapat pembahasan paket calon.
"Apalagi, di Jakarta virusnya semakin mewabah. Sudah terhenti total pergerakan untuk proses rekomendasi Pilkada 2020, karena nggak ada lagi rapat-rapat," ucap Anggota DPR RI itu.
Ia juga menjelaskan bahwa penghentian sementara proses penyusunan pasangan calon di internal PDIP untuk Pilkada 2020 ini sebagai bagian upaya turut membantu pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona.
Apalagi, KPU RI juga sudah menghentikan tahapan Pilkada 2020 serentak.
"Kondisi seperti ini kan kita dihadapkan kepada masalah wabah yang begitu meluas di seluruh tanah air. Ini kan butuh perhatian yang cukup serius dari seluruh anak bangsa dalam rangka mengcut penyebaran ini," ujarnya.
Saat disinggung mengenai nasib beberapa wilayah yang sudah direkomendasikan pada 19 Februari 2020 lalu.
Ia mengaku tetap berlaku dan berjalan. Hanya saja, untuk beberapa daerah yang belum, seperti Bali pihaknya meminta semua pihak untuk bersabar akibat adanya pandemi tersebut.
"Kita sudah melakukan tahap pertama di internal partai, tapi dengan adanya ini pasti akan ada pembaharuan," tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali, IGN Alit Kelakan, juga mengatakan hal senada.
Menurut Mantan Wagub Bali periode 2003-2008 ini, bukan hanya penyusunan strategi dan proses rekomendasi paket calon untuk Pilkada 2020 yang terdampak oleh wabah virus Corona, tapi juga kegiatan kepartaian lainnya.
"Kegiatan-kegiatan kantor dan aktivitas partai juga dihentikan sementara, karena wabah virus Corona. Kecuali kegiatan aksi kader dan Fraksi PDIP yang turun membantu masyarakat dalam upaya mencegah virus Corona," ujarnya saat dihubungi secara terpisah, Jumat.
Anggota DPR RI Dapil Bali ini menegaskan, untuk urusan rekomendasi paket calon ke Pilkada 2020, itu sepenuhnya kewenangan DPP PDIP.
"Kami di daerah kan hanya tunggu perintah induk partai. Kalau sudah turun rekomendasi, semua kader wajib melaksanakan. Sekarang kita lagi fokus urusan virus Corona," tegasnya.
Sebelumnya, ada beberapa nama yang ikut dalam berebut rekomendasi partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Untuk Kota Denpasar sendiri, dipastikan rekomendasi balon walikota akan turun ke Wakil Walikota Denpasar saat ini, IGN Jayanegara.
Hanya saja, dua nama disebut-sebut akan berebut posisi balon wakil walikota.
Dua nama tersebut yakni, Ketua DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede dan Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.
Untuk Badung sendiri, dipastikan akan mengusung kembali incumbent, Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (GIRIASA).
Bahkan, keputusan itu sudah ditegaskan dalam rapat DPC PDIP Badung pada tanggal 14 September 2019 lalu dan PDIP Badung tidak menggelar penjaringan balon.
Sedangkan Karangasem, PDIP dalam penjaringannya menelorkan Ketua DPRD Karangasem yang juga Ketua DPC PDIP Karangasem, Gede Dana di posisi balon Bupati dan Made Wirta di posisi balon wakil Bupati.
Namun, yang disebut-sebut akan menjadi calon tandem Gede Dana yakni Wakil Bupati Karangasem incumbent, Wayan Artha Dipa.
Sementara di Jembrana, PDIP melalui hasil penjaringannya menyerahkan tiga nama yakni, Made Kembang Hartawan di posisi balon Bupati, Ida Bagus Susrama di Wakil Bupati dan I Dewa Putu Mertayasa di posisi Wakil Bupati.
Hanya saja, kabar yang berkembang justru Anggota DPRD Bali Dapil Jembrana dari Fraksi PDIP, Ketut Sugiasa alias Sugik yang dikabarkan menjadi calon tandem Kembang.
Di sisi lain, PDIP Bangli disebut-sebut akan mengusung Sang Nyoman Sedana Arta di posisi balon Bupati dan I Wayan Diar di posisi balon Wakil Bupati.
Sedangkan Tabanan, dalam penjaringan menelorkan sebelas nama.
Kesebelas nama tersebut yakni, Komang Gede Sanjaya, Ketut Boping Suryadi, Wayan Widnyana, di posisi balon Bupati.
Sedangkan, AA Nyoman Dharmaputra, Made Edi Wirawan, Gede Made Dedy Pratama, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Nyoman 'Komet' Arnawa, Nyoman Mulyadi, Made Arimbawa di posisi balon wakil Bupati.
Di sisi lain, Gede Suamba sendiri mendaftar di dua posisi yakni di posisi balon Bupati dan Wakil Bupati. (*)