Corona di Bali

Aktif Tanggal 1 Mei, Layanan Hotline Psikososial Dinkes Kota Denpasar Sudah Terima 15 Curhatan

Setelah program layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial lewat online mulai aktif pada Jumat (1/5/2020), masyarakat mulai menghubungi layanan

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah program layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial lewat online mulai aktif pada Jumat (1/5/2020), masyarakat mulai menghubungi layanan hotline tersebut.

Saat dikonfirmasi, Petugas Pelaksana Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Denpasar, Luh Gde Gresia Arselina, SKM mengatakan hingga hari ini jumlah orang yang mengirimkan pesan lewat media sosial WhatsApp kepada program ini cukup banyak.

Namun pihak Dinkes melakukan penyaringan terhadap orang-orang yang mengirimkan pesan via WhatsApp karena masih terdapat orang-orang yang bingung terkait layanan ini.

"Masih banyak masyarakat yang bingung apakah layanan ini merupakan layanan untuk covid- 19 secara umum atau bagaimana. Sehingga ada beberapa orang yang bertanya terkait tentang bantuan," ungkap, Gresia pada, Minggu (3/5/2020).

3 Zodiak Kurang Beruntung Mei 2020: Scorpio Gelisah, Masalah Keluarga Bikin Pisces Tertekan

5 Trik Mudah Mengatasi Kulit Kering Saat Puasa

8 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan, Mengatasi Keputihan hingga Mengobati Asma

Jadi layanan hotline ini diperuntukkan untuk membantu dalam hal psikososial masyarakat.

Pelayanan ini dilakukan mulai dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. Jika ada yang berkonsultasi lewat dari pukul 20.00 WITA maka akan dilanjutkan keesokan harinya.

Hingga saat ini bentuk-bentuk ketakutan dari masyarakat yang berkonsultasi dengan seperti takut kehilangan pekerjaan akibat pandemi ini, dan juga kecemasan terkait berita yang beredar tentang Covid-19.

"Disarankan bagi kita yang yang merasa cemas setelah membaca berita yang beredar di media sosial untuk mem-filter sumber-sumber berita yang kurang akurat. Dan lebih baik membatasi untuk penggunaan media sosial agar dapat mengurangi rasa kecemasan," terangnya.

5 Lagu Hits Dewa 19 ini Ternyata Karya Mendiang Erwin Prasetya, Kamu Suka yang Mana?

Ada 187 Jenis dan Kaya Manfaat untuk Kesehatan, Berikut Fakta Unik Kimchi

Tips Membuat Donat Tetap Lembut meski Sudah Dingin

Setelah masyarakat berkonsultasi dan pihak Dinkes mengetahui permasalahannya, di sanalah pihak Dinkes akan memberikan solusi, salah satunya dengan bentuk terapi.

Terapi yang akan diberikan oleh masyarakat yaitu relaksasi dengan melakukan latihan tarik nafas. Atau bisa dengan membuat jurnal harian.

"Seandainya dengan solusi solusi tersebut juga belum bisa teratasi atau dari mereka memiliki masalah yang lebih serius akan dilakukan rujukan ke profesional kesehatan kejiwaan," imbuhnya.

Hingga saat ini layanan hotline dari Dinas Kesehatan kota Denpasar baru memberikan solusi saja untuk orang-orang yang berkonsultasi karena kebanyakan dari orang-orang dengan bercerita saja sudah merasa lega.

Lezat dan Gurihnya Cita Rasa Blayag Umah Ketipat Food Corner

Ini 8 Cara Mengurangi Bau Mulut Saat Berpuasa, Sikat Gigi Setelah Sahur hingga Makan Apel

Terkadang banyak orang susah menjadi pendengar yang baik, rata-rata misalkan saat kita bercerita mereka lebih banyak memberikan masukan padahal kita hanya perlu didengarkan saja.

"Jadi dengan kita mendengarkan keluh kesah mereka pada akhirnya mereka merasakan sudah lega karena sudah dapat mencurahkan isi hatinya,"

Sementara dari 15 orang ini berasal dari kelompok umur yang beragam mulai dari umur 20 tahun hingga di atas 60 tahun. Hal ini membuktikan kecemasan itu bisa dialami oleh siapa saja. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved