Corona di Bali

Per Hari Ini, Warga Tak Bisa Bebas Keluar Masuk Nyuh Kuning Ubud

Banjar Nyuh Kuning Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali saat ini masih bebas dari Covid-19, walaupun kawasan ini menjadi salah satu kampung turis terpadat

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Jalanan Banjar Nyuh Kuning, Desa Mas, Ubud sepi pasca penetapan isolasi wilayah berskala banjar, Selasa (5/5/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Banjar Nyuh Kuning Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali saat ini masih bebas dari Covid-19, walaupun kawasan ini menjadi salah satu kampung turis terpadat di Ubud.

Meski demikian antisipasi mereka bisa terbilang sangat ketat. Sebab per Selasa (5/5/2020) hingga Kamis (7/5/2020) mereka memperketat pintu keluar-masuk wilayah.

Data dihimpun Tribun Bali, Selasa (5/5/2020), banjar ini telah menutup pintu-pintu masuk banjarnya.

Banjar ini memiliki dua pintu masuk, yakni dari jalan utama dan jalur objek wisata Monkey Forest Ubud.

Di Tengah Pandemi Covid-19, Guru Berkarya Gelar Kelas Penulisan Cerita Anak untuk Guru SD di Bali

Pemancing Nilai Pembatasan Aktivitas di Wilayah Gianyar Tak Adil

Ini Waktu yang Tepat untuk Berjemur Sesuai Kajian Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia

Per Selasa ini, warga luar tidak diperbolehkan masuk kecuali ada urusan sangat penting.

Sementara warga setempat hanya boleh beraktivitas di areal rumah.

Warga yang keluar untuk bekerja juga diperbolehkan, namun saat mereka kembali, mereka harus melalui prosedur penanganan covid-19 yang ketat.

Di banjar ini terdapat banyar penginapan yang sampai saat ini masih dihuni wisatawan.

Juga terdapat restoran untuk memenuhi kebutuhan primer para wisatawan.

Sempat Kejang dan Tak Sadarkan Diri di Jalan Surabi Denpasar, Driver Ojol Tak Dirujuk ke RS

Lirik Lagu Duet Kapusan Janji Didi Kempot & Yuni Shara Jadi Sorotan, Isinya Isyaratkan Perpisahan

Ungkap Kakak Kandung Terkait Meninggalnya Didi Kempot: Kalau Saya Prediksi, Ya Kecapekan

Terkait ini, banjar kelahiran profesional hukum adat, I Wayan P Windia ini memberikan kelonggaran, dimana turis itu hanya boleh keluar ke restoran yang ada di lingkungan Nyuh Kuning.

Sementara supplier restoran hanya boleh sampai pada Pos Satgas Covid-19.

Kelian Banjar Nyuh Kuning, I Wayan Eka Putra mengatakan, selama ini setiap orang yang ada di Nyuh Kuning sangat menaati imbauan pemerintah.

Namun lantaran sebagai kampung turis, tentu banyak warga luar banjar yang keluar-masuk. Dimana kondisi orang-orang yang bersangkutan tidak terjamin kesehatannya.

Sebelum Meninggal, Didi Kempot Disebut Sibuk Berada di Studio Siapkan Lagu Baru dengan Yuni Shara

Jual Motornya Seharga Rp 2 Juta di Lombok, Bule Rusia yang Dideportasi via Bali Berpesan Begini

Untuk mengindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya pun memilih untuk mengisolasi wilayahnya.

"Di sini kan banyak penginapan dan restoran, jadi tentu saja banyak supplier yang datang dari luar wilayah. Jadi untuk mengantisiasi orang luar yang datang ke Banjar Nyuh Kuning, maka kami lakukan isolasi wilayah. Kami coba dulu selama tiga hari, " ujarnya.

Kata dia, wisatawan yang saat ini masih tinggal di Banjar Nyuh Kuning tetap bisa beraktivitas di areal banjar.

"Untuk wisatawan yang tinggal di Banjar Nyuh Kuning aktivitasnya masih normal, kalau hendak makan masih ada restoran yang buka. Jadi tidak perlu keluar banjar untuk mencari makanan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved