Corona di Bali
Dua Hari Nihil dari Kasus Positif Covid-19, Bangli Kini Tambah 10 Kasus Baru
Tercatat 10 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil test swab, dan harus menjalani karantina ke provinsi.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sempat nihil penambahan kasus positif Covid-19 selama dua hari, jumlah warga Bangli yang diketahui terpapar virus Corona kabarnya kembali bertambah.
Tercatat 10 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil test swab, dan harus menjalani karantina ke provinsi.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan penambahan 10 kasus positif diketahui Jumat (8/5/2020).
10 kasus tersebut terdiri dari tiga warga loKal, dan tujuh orang Pekerja Migran Indonesia (PMI).
• Update Jumlah Pekerja Bali yang Dirumahkan Capai 65.594 Orang, Kena PHK 2.189 Orang
• Usai Terombang Ambing 11 Jam di Perairan Desa Sangsit Buleleng, Kapal Ikan Baruna Jaya Ditemukan
• Punya Penyakit Jantung, Seorang PDP Positif Covid-19 Asal Buleleng Dirujuk ke RSUP Sanglah
“Dari penambahan ini, maka total kasus positif di Bangli sebanyak 62 kasus. Dimana 23 orang dirawat, dan 39 orang dinyatakan sembuh,” ungkapnya.
Mengenai penambahan 10 kasus positif, Dirgayusa menyebut tiga warga lokal yang terpapar Covid-19 berasal dari Kelurahan Cempaga, Bangli.
Dikatakan pula bahwa tiga warga tersebut merupakan hasil tracking dari tenaga gizi RSU Bangli yang diketahui positif.
“Dari hasil tracking dua tenaga gizi saat itu, diketahui ada 3 orang yang reaktif positif. Berdasarkan hasil test swab per hari Jumat (8/5) ketiganya dinyatakan positif. Sedangkan untuk 28 petugas RSU Bangli yang juga diambil test swab hingga kini kami belum menerima hasilnya,” ucap Dirgayusa.
Terhadap temuan tersebut, pihak dinas telah melakukan tracking kontak erat terhadap warga di wilayah Banjar Pekuwon, dan Banjar Puri Bukit Kelurahan Cempaga.
Kendati demikian, pihaknya mengaku belum mendapatkan hasil jumlah warga yang diketahui reaktif positif.
“Mengenai hasilnya masih dalam proses,” ungkapnya.
Sedangkan mengenai tujuh warga yang merupakan PMI, pria yang juga Kadiskominfosan Bangli itu menyebut seluruhnya berasal dari Kecamatan Susut.
Antara lain 5 orang asal Desa Abuan, yakni Banjar Abuan sebanyak empat orang dan satu orang asal Banjar Sala.
Selain itu dari Desa Demulih sebanyak satu orang, dan satu orang asal Banjar Jalanbau, Desa Sulahan.
Mantan Camat Kintamani itu menambahkan, tujuh PMI ini merupakan temuan hasil tracking program Ka Satgas, untuk mentracking 909 PMI yang pulang sebelum tanggal 15 April.