Virus Corona

Ini 7 Negara yang Telah Melewati Masa Puncak Pandemi Virus Corona

Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 ini menyebar sejak akhir Desember 2019 dari Wuhan, China hingga ke hampir semua benua di dunia.

Editor: Wema Satya Dinata
https://ddi.sutd.edu.sg/
Tangkapan layar prediksi akhir pandemi virus corona dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) 

TRIBUN-BALI.COM - Wabah virus corona yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (PBB) sebagai pandemi global telah menyebar hampir ke seluruh penjuru negara di dunia.

Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 ini menyebar sejak akhir Desember 2019 dari Wuhan, China hingga ke hampir semua benua di dunia. 

Sejumlah negara ada yang baru memulai mendekati puncak pandemi seperti di Indonesia, namun ada pula beberapa negara yang disebut-sebut telah melalui fase puncak pandemi. 

Negara-negara yang telah melalui puncak wabah ini sebelumnya menerapkan upaya keras untuk menahan persebaran virus, seperti lockdown dan melakukan uji Covid-19 secara masif.

Hasil Riset Dosen Unair Tunjukkan Virus Corona di Indonesia Mereda Akhir Juli Atau Awal Agustus

Hari Ini Bertambah 533 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia,Rekor Tertinggi Sejak Diumumkan Pertama Kali

Vietnam & Filipina Protes Keras Setelah Beijing Larang Penangkapan Ikan di Laut China Selatan

Dikutip dari Independent, Kamis (7/5/2020), berikut ini sejumlah negara yang disebut-sebut sudah berhasil melalui puncak pandemi di wilayahnya:

1. Italia

Italia sempat menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona paling mengerikan di luar China.

Sempat lengah di awal, ketika kasus infeksi meluas negara ini langsung memberlakukan penguncian nasional selama kurang lebih 2 bulan yang memaksa semua warganya untuk tetap tinggal di rumah.

Pekan ini, Italia bahkan telah mengendurkan aturan lockdown, dan mengizinkan jutaan masyarakatnya untuk kembali bekerja.

Angka laporan kasus infeksi baru juga terus menunjukkan penurunan dari hari ke hari.

Angka-angka ini menjadi yang terendah sejak negara ini pertama kali dihantam wabah pada Maret lalu.

Ini merupakan indikator kunci sebuah negara dikatakan telah melalui puncak persebaran virus corona.

2. Spanyol

Kondisi yang kurang lebih sama juga terjadi di Spanyol, negara tetangga Italia yang dipisahkan oleh Laut Mediterania.

 Kasus Covid-19 di Negeri Matador ini bahkan sempat menduduki posisi tertinggi kedua secara global, di bawah Amerika Serikat.

Ini artinya, kasus di sana menjadi yang tertinggi di Benua Eropa.

Namun saat ini perlahan negara itu telah melewati titik puncaknya, angka kasus baru semakin hari secara konsisten semakin menurun.

Kebijakan penguncian yang diberlakukan pemerintah pun mulai dilonggarkan.

3. Inggris

Inggris juga menjadi salah satu negara di Eropa yang telah menunjukkan progres terkait menjaga angka infeksi Covid-19 tetap stabil.

 Sementara penurunan yang terjadi belum lah sesignifikan penurunan yang terjadi di Spanyol dan Italia.

Meskipun demikian, pemerintah Inggris telah berencana untuk mengendurkan aturan penguncian.

Menyikapi hal ini, pakar kesehatan mengeluarkan peringatan jika pemerintah terlalu cepat melonggarkan aturan malah bisa menyebabkan gelombang infeksi baru setelahnya.

Untuk itu, pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru melonggarkan kuncian.

4. Amerika Serikat

Pun dengan Amerika Serikat, sebagai negara dengan catatan jumlah kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia, pertumbuhan kasus baru di sana memang sudah terlihat melambat.

Namun, progresnya belum terlihat konsisten, sekali waktu kasus baru masih ditemukan meningkat.

Hal itu menandakan Negari Paman Sam itu belum disarankan untuk mengambil langkah pengurangan upaya penahanan persebaran virus.

 5. Perancis

Sempat menjadi negara pertama di Eropa yang mengonfirmasi kasus Covid-19, Perancis kini mulai menunjukkan perkembangan yang positif.

Angka kasus baru di sana menunjukkan penurunan sejak awal April.

 Penurunan ini terjadi setelah aturan penguncian ketat diberlakukan.

6. Korea Selatan  

Selanjutnya adalah Korea Selatan yang sempat menjadi salah satu hotspot penyebaran virus corona di luar China.

Negara asal K-Pop ini memang tidak memberlakukan penguncian penuh untuk menangani persebaran di wilayahnya, namun mereka melacak persebaran virus menggunakan teknologi komunikasi dan memasifkan pengujian kepada warganya.

Hal ini ternyata efektif menekan angka pertumbuhan kasus baru infeksi corona di sana.

Beberapa minggu terakhir, laporan kasus baru pun dilaporkan benar-benar turun dari waktu-waktu sebelumnya.

 7. Swedia

Tren yang sama juga terlihat di Swedia.

Seperti Korea Selatan, Swedia juga tidak memberlakukan penguncian atau lockdown demi mencegah persebaran virus.

Ini juga sekaligus membedakannya dengan negara-negara Eropa lain yang kebanyakan memutuskan untuk mengunci wilayahnya.

 Meskipun begitu, kasus harian yang dilaporkan di Swedia relatif rendah dan cenderung melambat. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved