Angka Kematian Ibu Hamil di Bali Meningkat, Ini Tips untuk Mencegah Kematian Ibu Hamil
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendata jumlah kematian ibu hamil di Bali sebanyak 30 orang dari Januari sampai Mei 2020.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendata jumlah kematian ibu hamil di Bali sebanyak 30 orang dari Januari sampai Mei 2020.
Faktor penyebabnya, mulai dari pendarahan, infeksi, eklamsia atau tekanan darah tinggi dan penyebab lainnya
Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali memberikan sejumlah tips untuk mencegah kematian ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan pertama oleh dokter untuk skrining faktor risiko, buat janji agar tidak menunggu lama
Pemeriksaan USG ditunda pada ibu dengan PDP/ terkonfirmasi positif covid 19
• Ki Gendeng Pamungkas Berniat Nyapres, UU Pemilu Katanya Picu Polarisasi
• Inilah Tiga Wanita Tangguh dalam Lingkaran Kekuasaan Kim Jong Un di Korea Utara
• Pandemi Corona Tidak Halangi 2.743 Pasangan Ini Menikah
Tunda pemeriksaan kehamilan trimester 2 (dapat melalui telekonsultasi), kecuali ada tanda bahaya
Pemeriksaan kehamilan trimester 3 harus dilakukan 1 bulan sebelum HPL
Pengisian stiker P4K dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi
Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mengenai tanda bahaya
Memeriksa sendiri dirinya, segera ke faskyankes jika ada resiko/tanda bahaya (baca buku KIA)
Pastikan gerak jalan diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam)
Tunda kelas ibu hamil atau mengikuti kelas ibu hamil secara online. (*)