Pendapatan Naik 9 Persen, XL Axiata Tetap Raih Pertumbuhan Kinerja Positif
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mengawali tahun 2020 dengan kinerja yang kuat, di tengah kompetisi industri telekomunikasi dan data yang terus
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mengawali tahun 2020 dengan kinerja yang kuat, di tengah kompetisi industri telekomunikasi dan data yang terus meningkat.
Sejumlah indikator menunjukkan kemampuan XL Axiata, dalam mempertahankan kinerja di periode tiga bulan pertama setiap tahun yang biasanya sangat berat.
Pendapatan meningkat 9 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dan 1,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq)).
EBITDA juga meningkat 40 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang didorong pertumbuhan revenue, efisiensi biaya, dan implementasi IFRS16. Sehingga pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun.
• Belum Setor Laporan di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenkeu Tunda Penyaluran DAU ke 353 Daerah
• Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas, Ini Alasan Pemerintah
• THR untuk Buruh Harus Cair Paling Lambat H-7 Lebaran, Pengusaha Terlambat Bayar Bakal Dikenai Denda
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator.
“Namun, momentum positif dari kinerja 2019, ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di triwulan 1-2020,” sebutnya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Senin (11/5/2020).
XL Axiata berhasil meningkatkan penetrasi, penggunaan smartphone mencapai 86 persen di akhir triwulan satu.
Keberhasilan tersebut turut mendorong, kenaikan pendapatan data sebesar 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy), dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91 persen dari total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan.
• Ditambah 5 Titik, 16 Pintu Masuk ke Kota Denpasar Dijaga Mulai 15 Mei 2020
• Meningkat Sejak Pandemi, Jumlah Ibu Hamil yang Meninggal Januari-Mei 2020 Sebanyak 30 Orang
• Ini Kesaksian Taufik Hidayat dalam Sidang Eks Menpora Imam Nahrawi di Pengadilan Tipikor
Total trafik sepanjang triwulan satu tersebut, meningkat 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dan 7 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq).
Sejak memasuki masa anjuran bekerja, dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret, seiring dengan merebaknya Covid-19, trafik data telah meningkat 15 persen dibandingkan periode sebelum WFH.
Pada saat yang sama, XL Axiata meluncurkan program gratis 2GB per hari, untuk membantu pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan layanan data untuk membantu bekerja atau belajar dari rumah.
Total pelanggan XL Axiata di periode ini turun tipis, menjadi 55,5 juta karena persaingan yang semakin ketat.
• Terkait Alat Rapid Tes Vivadiag, Suarjaya : Intinya Tidak Ada Alat yang Rusak
• Ringankan Beban Sekolah & Perguruan Tinggi Dimasa Pandemi Corona,Koster Bagikan Bantuan Sosial Tunai
Meski demikian, pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) tetap stabil di 36 ribu, sama dengan kuartal sebelumnya (qtq) dan meningkat sebesar 6 persen dibandingkan dengan 1Q 2019 (yoy).
Selain itu, XL Axiata juga mengenalkan beberapa penawaran baru selama triwulan satu, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIOHOME untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Di sisi lain, beban usaha menurun 10 persen (yoy) dan menurun 13 persen (qtq). Hal ini bisa terjadi, karena beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23 persen) (yoy) dan (-24 persen) (qtq) sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.
Sementara itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya turun 9 persen lebih rendah karena menurunnya interkoneksi dari trafik layanan voice.
Biaya pemasaran juga turun 1 persen, lebih rendah karena terjadinya pergeseran pengeluaran ke digital. XL Axiata terus berinvestasi untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringannya di seluruh Indonesia.
Per akhir Maret 2020, XL Axiata memiliki lebih dari 133 ribu BTS, meningkat 9 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Sebanyak lebih dari 43 ribu BTS, di antaranya merupakan BTS 4G. Jaringan 4G XL Axiata kini telah hadir dan melayani pelanggan di 449 kota/kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun pandemi Covid-19, instalasi jaringan terus berjalan sesuai rencana tanpa gangguan dan mayoritas diharapkan akan selesai sebelum Lebaran.
Neraca perusahaan juga tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah proses penjualan menara.
Rasio utang bersih terhadap EBITDA juga ada di bawah 1x. Free Cash Flow (FCF) perusahaan juga dalam kondisi yang sehat, meskipun ada kenaikan pada komitmen untuk keperluan capex dan roll-out 2020.
FCF meningkat 82 persen (yoy) menjadi Rp 1,4 triliun.
Pada akhir Maret 2020, XL Axiata tidak memiliki utang dalam mata uang US Dollar, dengan komposisi 46 persen, di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan.
Terkait dengan yang pandemi Covid-19, manajemen sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi pandemi tersebut untuk memastikan keberlangsungan layanan telekomunikasi bagi masyarakat di masa darurat saat ini.
Sejak kebijakan bekerja dari rumah diterapkan pada 17 Maret 2020, perusahaan juga sudah menjalankan Business Continuity Plan untuk memastikan transisi pelayanan pelanggan bisa dilaksanakan dengan lancar.
Untuk keperluan pembangunan jaringan, semua tetap berjalan sesuai dengan rencana, tidak ada penundaan yang berarti, dengan pengiriman peralatan dan material jaringan dikirimkan tepat waktu.
“Pandemi Covid-19 akan mendorong pelanggan untuk beralih ke layanan digital. Banyak hal yang sebelumnya dilakukan secara manual, kemudian dilakukan secara digital."
"Selain itu, ketika orang terus bekerja dan belajar dari rumah, kebutuhan akan akses internet akan terus meningkatkan permintaan layanan data,” katanya.
Selama periode ini, ia juga melihat pergerakan masyarakat keluar dari Jabotabek ke daerah lain.
Sehingga, investasi berkelanjutan dalam membangun jaringan di seluruh Indonesia selama 3 tahun terakhir, terutama di luar Jawa, saat ini telah memberikan XL keunggulan bersaing.
“Karena kami meyakini bahwa peningkatan kebutuhan data harus sejalan dengan peningkatan kualitas jaringan,” jelas Dian.
Sejak awal berjangkitnya Covid-19 di Indonesia, XL Axiata telah melaksanakan program yang bersifat sosial.
Antara lain berupa peluncurkan program gratis akses data 2GB/hari, untuk mengakses aplikasi-aplikasi penunjang kerja dan belajar dari rumah, website kesehatan pemerintah, e-Learning, saluran daring universitas untuk membantu pelanggan tetap produktif.
Selain itu juga telah diserahkan donasi berupa tunai maupun non-tunai, seperti alat pelindung diri (APD), layanan komunikasi gratis untuk petugas mitigasi Covid-19.
Serta memperkuat jaringan di area sekitar rumah sakit rujukan Covid-19.
Total nilai bantuan yang telah diberikan baik tunai maupun non-tunai adalah lebih dari Rp 100 miliar untuk semua program pencegahan Covid-19, termasuk memberikan gratis akses data. (*)