Corona di Indonesia
Kemenparekraf Rancang Program CHS Pasca Wabah Covid-19, Bali Jadi Pilot Project Pemulihan Pariwisata
Khusus di Provinsi Bali, dampak tersebut sangat terasa dan berpengaruh, mengingat perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dianggap telah menimbulkan dampak yang signifikan kepada seluruh aspek perekonomian, termasuk pariwisata.
Khusus di Provinsi Bali, dampak tersebut sangat terasa dan berpengaruh, mengingat perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata.
Maka dari itu perlu segera dilakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat guna memulihkan seluruh destinasi pariwisata yang terdampak.
Dalam upaya pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) RI telah merumuskan program Cleanliness, Health, Safety (CHS) sebagai tagline pascapandemi Covid-19.
• Asosiasi Perusahaan dan Profesi Media di Indonesia Minta Kebijakan Insentif Ekonomi ke Pemerintah
• Soal Kasus Surat Sehat Palsu Agar Bisa Lolos di Pelabuhan Gilimanuk,Polisi Berhasil Tangkap 2 Pelaku
• Kasus Perbudakan ABK Dilaporkan ke Dewan HAM PBB, Ternyata Gaji Mereka Belum Dibayar
Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf RI, Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, dari sisi Cleanliness mencakup kebersihan objek wisata serta pintu masuk.
Kemudian Health atau kesehatan berupa pengecekan kesehatan para wisatawan.
Lalu Safety atau keamanan yakni mencakup keamanan wisatawan dan masyarakat.
"Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap tidak normal saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” jelasnya melakukan Rakor Persiapan Pemulihan Pariwisata di Bali dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (14/5/2020) siang.
Dalam penerapan program tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf RI menginginkan Bali dijadikan pilot project, mengingat provinsi ini menjadi yang terbaik dalam menekan dan mengatasi pandemi Covid-19.
Saat ini Bali berhasil menekan kematian akibat Covid-19, yaitu sebesar 1,2 persen dan tingkat kesembuhan yang tinggi.
Bali juga bisa menekan angka transmisi lokal dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Padahal Pulau Dewata sebagai daerah pariwisata dunia yang hingga Maret lalu masih dikunjungi oleh berbagai wisatawan mancanegara.
Keberhasilan Bali sebagai provinsi yang mampu mengendalikan Covid-19 dan mendapatkan apresiasi oleh Gugus Tugas nasional bisa dijadikan nilai jual untuk pariwisata Indonesia.