Corona di Bali
Pariwisata Bali Buka Oktober 2020, Ini Kata Kadis Pariwisata
Jika nantinya sudah ada jaminan kasus Covid-19 di Bali melandai atau mengalami trend penurunan, maka pemerintah akan mempertimbangkan pembukaan objek
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Setelah berhasil di tiga provinsi itu maka akan dilanjutkan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Melalui upaya ini, pada 2021 mendatang diharapkan pariwisata Indonesia bisa kembali normal.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Cok Ace sangat mengapresiasi berbagai program yang tengah dicanangkan oleh Kemenparekraf, terlebih Bali menjadi prioritas bersama dengan tiga provinsi lainnya di Indonesia.
• PKM Denpasar Harus Disosialisasikan ke Seluruh Bali
• Hari Kedua Penerapan PKM, Denpasar Nihil Penambahan Kasus Covid-19
• Setiap Orang yang Masuk Bali Melalui Bandara Ngurah Rai Diwajibkan Jalani Tes Swab
Dirinya mengaku setuju mengangkat keberhasilan Bali dalam menangani Covid-19 sebagai salah satu promosi pariwisata.
Apabila melihat perkembangan kasus hingga saat ini, tingkat kesembuhan sebesar 65 persen tertinggi di Indonesia dengan angka kematian terendah di Indonesia yang hanya sebesar 1,2 persen.
“Ini bisa meyakinkan wisatawan untuk datang ke Bali,” kata Cok Ace yang juga sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.
Namun Cok Ace tidak setuju apabila pembukaan wisata di Bali tidak dilakukan secara serentak di seluruh Bali. Diusulkan agar destinasi yang dibuka dimulai secara bertahap dari Nusa Dua terlebih dahulu.
“Mengingat banyak wisatawan yang sudah sangat rindu dengan Bali, kita bisa buka ITDC di Nusa Dua terlebih dahulu.
Mengingat di sana secara fisik sudah terisolasi dan jauh dari pemukiman dan dengan fasilitas yang sudah lengkap,” usulnya.
Nantinya, jika trend covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai angka 0 persen, bisa mulai dibuka secara bertahap beberapa spot wisata di Bali, seperti Tanah Lot atau Monkey Forest di Ubud.
Sebagai catatan, pembukaan spot tersebut tidak diikuti dengan pembukaan area di sekitarnya guna memaksimalkan social/physical distancing terlebih dahulu.
Panglingsir Puri Ubud itu mengaku yakin bahwa Bali akan siap menerima wisatawan lagi setelah pandemi Covid-19.
Hal itu sudah membuktikan bahwa pariwisata Bali selalu bangkit pascamusibah, seperti bom Bali dan meletusnya Gunung Agung.
Namun dirinya menekankan, pembukaan pariwisata pascapandemi Covid-19 harus mematuhi protokol kesehatan dan keamanan yang sesuai dengan instansi terkait. (*)