Corona di Bali
Pariwisata Bali Buka Oktober 2020, Ini Kata Kadis Pariwisata
Jika nantinya sudah ada jaminan kasus Covid-19 di Bali melandai atau mengalami trend penurunan, maka pemerintah akan mempertimbangkan pembukaan objek
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, saat ini Pemprov Bali masih fokus menangani pandemi Covid-19.
Jika nantinya sudah ada jaminan kasus Covid-19 di Bali melandai atau mengalami trend penurunan, maka pemerintah akan mempertimbangkan pembukaan objek-objek wisata di Bali.
"Sampai saat ini kita masih untuk penanganan Covid-19. Sampai benar benar ada jaminan kasus melandai atau menurun.
Jadi pembukaan pariwisata akan melihat situasi perkembangan wabah covid 19," kata Astawa Sabtu (16/5/2020)
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) RI Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Kemenparekraf telah merumuskan program Cleanliness, Health, Safety (CHS) sebagai tagline pascapandemi Covid-19.
Ia mengatakan, dari sisi Cleanliness mencakup kebersihan objek wisata serta pintu masuk.
Kemudian Health atau kesehatan berupa pengecekan kesehatan para wisatawan. Lalu Safety atau keamanan yakni mencakup keamanan wisatawan dan masyarakat.
"Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap tidak normal saat ini menjadi normal.
Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” jelasnya saat melakukan Rakor Persiapan Pemulihan Pariwisata di Bali dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (14/5/2020) siang.
• Pandemi Covid-19, Caleg Gagal di Bali Sumbang Paket Sembako, Wayan Sukses: Jangan Membedakan
• Anies Baswedan Larang Mudik Lokal Warganya ke Jabodetabek: Covid-19 Tak Mengenal Lebaran
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Peternak di Gianyar Keluhkan Kematian Babi, Liong: Babi Terancam Langka
Saat ini, Giri menganggap kurva Covid-19 sudah menuju datar dan diharapkan agar bisa cepat mengalami penurunan.
Apabila trend positif ini terus berlanjut maka Kemenparekraf telah membuat program yang dibagi menjadi dua periode.
Pada periode pertama, yakni Juni-Oktober, disebut sebagai gaining confidence yang mencakup persiapan dan revitalisasi destinasi, perencanaan program promosi serta bantuan terhadap para pelaku pariwisata.
Kemudian mulai Oktober 2020 disebut sebagai appealing, yakni pembukaan destinasi pariwisata secara bertahap dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, promosi, penyelenggaraan event dan MICE roadshow dan media campaign.
Adapun provinsi yang menjadi prioritas untuk program ini adalah Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau.