Megawati Gelar Teleconfrence dengan Kader se-Indonesia, Jayanegara: PDIP Bali Siap Hadapi Pilkada

Perppu Nomor 2 Tahun 2020 yang diterbitkan Jokowi hanya mengatur penundaan Pilkada hingga Desember 2020 dan membuka peluang bisa diundur

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
NET
PDI Perjuangan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mundurnya Pilkada Serentak 2020 ke bulan Desember akibat pandemi Corona mendapat tanggapan dari berbagai parpol.

Bahkan, PDIP sebagai pemenang pemilu 2019 langsung bergerak cepat menyikapi hal tersebut.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan mengumpulkan para pengurus DPP dan DPD PDIP se-Indonesia secara tertutup melalui teleconfrence, Rabu (20/5/2020).

Seperti diketahui, Perppu Nomor 2 Tahun 2020 yang diterbitkan Jokowi hanya mengatur penundaan Pilkada hingga Desember 2020 dan membuka peluang bisa diundur hingga pandemi COVID-19 berakhir. 

Meski Perekonomian Bali Merosot pada Triwulan I, Pelaku Usaha Optimis Akan Membaik 6–9 Bulan Kedepan

Tangani Pasien Covid-19, 110 Tenaga Medis di RSUD Buleleng Diusulkan Terima Insentif dari Kemenkes

Setelah Lebaran, PLN Siap Jalankan Skenario New Normal Hadapi Pandemi Covid-19

"Tadi kan kebetulan ada teleconfrence dengan ibu ketua umum dengan DPP dengan DPD seluruh Indonesia," Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jayanegara saat dikonfirmasi.

Dalam rapat tersebut, ia menjelaskan bahwa Megawati meminta kepada seluruh kader untuk mengamankan dan mengikuti keputusan pemerintah tersebut.

Apalagi, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf diusung oleh PDIP.

Selain itu, pihaknya pun mendukung keputusan memundurkan jadwal Pilkada tersebut. Pasalnya penanganan Covid-19 sudah menjadi bencana kemanusiaan.

"Artinya apapun keputusan pemerintah, kita selaku pengusung harus ikut. Pak Jokowi kan diusung oleh PDIP, dan Ketua DPR kan dari kita. Arahan ibu ketua umum jelas apapun yang menjadi keputusan pemerintah PDI wajib untuk mengamankan dan mengikuti," jelas dia.

Ia juga mengaku bahwa pihaknya siap jika Pilkada dilaksanakan pada Desember 2020.

Bahkan, ia mengaku pihaknya akan segera memulai tahapan-tahapan secara internal terkait Pilkada.

Bahkan, tahapan-tahapan tersebut ia memastikan tetap melalui protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dengan tidak melibatkan banyak orang.

Diganjar 12 Tahun Penjara Karena Miliki 99,23 Gram Sabu & 699 Butir Ekstasi, Naryana Belum Bersikap

Dulu Hanya Hobi Kini Banjir Order, Cerita Dewa Ayu Kembangkan Pembibitan di Masa Pandemi Covid-19

Kunjungan Masyarakat Denpasar ke Psikiater Meningkat Seminggu Terakhir, Rata-Rata Alami Keluhan Ini

 Untuk diketahui, Pilkada Serentak sendiri akan diselenggarakan pada 270 daerah, yakni, masing-masing 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Untuk Bali sendiri ada 6 kabupaten/kota yang akan melaksanakannya, diantaranya, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.

"Proses tetap kita akan lakukan, kalau Desember kita sudah siap. Kalau mundur juga kita akan tunduk," ujarnya.

Mengenai apakah berarti pihaknya akan tetap menurunkan rekomendasi Pilkada.

 Ia menjawabnya dengan diplomatis, menurutnya bagi partai berlambang banteng gemuk di dalam lingkaran alias si moncong putih ini penyelesaian masalah Covid-19 menjadi prioritas utama partainya.

"Prinsip Ibu Ketua Umum adalah bagaimana  kita membantu pemerintah menangani masalah Covid ini, itu skala prioritas kita, konsentrasi kita ke sana," ujarnya.

Sebelumnya, ada beberapa nama yang ikut dalam berebut rekomendasi partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Untuk Kota Denpasar sendiri, dipastikan rekomendasi balon walikota akan turun ke Wakil Walikota Denpasar saat ini, IGN Jayanegara.

Hanya saja, dua nama disebut-sebut akan berebut posisi balon wakil walikota.

Dua nama tersebut yakni, Ketua DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede dan Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.

Untuk Badung sendiri, dipastikan akan mengusung kembali incumbent, Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (GIRIASA).

Bahkan, keputusan itu sudah ditegaskan dalam rapat DPC PDIP Badung pada tanggal 14 September 2019 lalu dan PDIP Badung tidak menggelar penjaringan balon.

Sedangkan Karangasem, PDIP dalam penjaringannya menelorkan Ketua DPRD Karangasem yang juga Ketua DPC PDIP Karangasem, Gede Dana di posisi balon Bupati dan Made Wirta di posisi balon wakil Bupati.

Namun, yang disebut-sebut akan menjadi calon tandem Gede Dana yakni Wakil Bupati Karangasem incumbent, Wayan Artha Dipa.

Sementara di Jembrana, PDIP melalui hasil penjaringannya menyerahkan tiga nama yakni, Made Kembang Hartawan di posisi balon Bupati,  Ida Bagus Susrama di Wakil Bupati dan I Dewa Putu Mertayasa di posisi Wakil Bupati.

 Hanya saja, kabar yang berkembang justru Anggota DPRD Bali Dapil Jembrana dari Fraksi PDIP, Ketut Sugiasa alias Sugik yang dikabarkan menjadi calon tandem Kembang.

Di sisi lain, PDIP Bangli disebut-sebut akan mengusung Sang Nyoman Sedana Arta di posisi balon Bupati dan I Wayan Diar di posisi balon Wakil Bupati.

Sedangkan Tabanan, dalam penjaringan menelorkan sebelas nama.

Kesebelas nama tersebut yakni, Komang Gede Sanjaya, Ketut Boping Suryadi, Wayan Widnyana, di posisi balon Bupati.

Sedangkan, AA Nyoman Dharmaputra, Made Edi Wirawan, Gede Made Dedy Pratama, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Nyoman 'Komet' Arnawa, Nyoman Mulyadi, Made Arimbawa di posisi balon wakil Bupati.

 Di sisi lain, Gede Suamba sendiri mendaftar di dua posisi yakni di posisi balon Bupati dan Wakil Bupati. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved