Corona di Bali
Diusulkan Diganti, 52 Kuota BST Covid-19 di Bangli Belum Bisa Direalisasikan
Puluhan Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 di Bangli tak mampu terealisasikan. Banyak faktor yang menyebabkan bantuan uang tunai dari Kemensos ini
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Puluhan Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 di Bangli tak mampu terealisasikan.
Banyak faktor yang menyebabkan bantuan uang tunai dari Kemensos ini tidak bisa tersalurkan, salah satunya lantaran penerima bantuan telah meninggal.
Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan saat dikonfirmasi Kamis (28/5/2020) menyebut, jumlah total penerima BST di Bangli tercatat sebanyak 9659 orang.
Meski demikian, dari jumlah tersebut hanya mampu direalisasikan sebanyak 9607.
"Artinya tidak terealisasi sebanyak 52 orang," ucapnya.
Karmawan mengatakan penerima BST merupakan masyarakat yang masuk kategori KK miskin.
Selain itu juga tidak menerima bantuan apapun, baik Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
• Satpol PP Badung Kembali Bubarkan Bule Berulah yang Menggelar Pesta di Sebuah Villa di Pererenan
• Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jawa Timur Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi
• Gelar Pilkada Ditengah Covid-19, KPU Usulkan Alat Coblos Mirip Tusuk Gigi & Tinta Tetes Atau Semprot
Mantan Kalaksa BPBD Bangli itu menyebut, total besaran BST Covid yakni Rp 1,8 juta.
Seluruhnya dibagikan pada bulan April, Mei, dan Juni dengan masing-masing Rp 600 ribu.
"Hingga kini sudah dicairkan pada bulan April dan Mei. Masyarakat mengambil langsung ke kantor pos berupa uang tunai, sehingga tidak ada potongan biaya administrasi," katanya.
Di lain sisi, pihaknya tak memungkiri adanya sejumlah faktor kendala penyaluran bantuan.
Baikpenerima telah telah meninggal dunia, ataupun telah pindah dari desa tersebut.
Dengan jumlah kuota yang tersisa sebanyak 52 orang, Karmawan mengaku tetap berupaya mengusulkan pada Kemensos untuk dilakukan penggantian penerima BST.
• Bisnis Maskapai Penerbangan Dihantam Virus Corona, 873 Karyawan Air Asia Indonesia Dirumahkan
• Kematian Akibat Covid-19 di AS Capai 100 Ribu, Donald Trump Berencana Bawa Perusahaan Obat dari Luar
• Tempat Terlarang Paling Sulit Dikunjungi di Dunia, Salah Satunya Pulau Lokasi Pemakaman Korban Wabah
"Sudah dua atau tiga hari lalu kami usulkan untuk penggantian penerima. Termasuk juga mengusulkan nama-nama pengganti dari desa. Sebab berdasarkan hasil musyawarah desa (musdes), terdapat sejumlah masyarakat yang dianggap telah mampu. Sehingga bantuan tersebut di-pending oleh desa. Mengenai prosesnya kami masih menunggu jawaban dari pihak Kementerian," ungkapnya.
Pihaknya berharap bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini bisa membantu masyarakat miskin.