Virus Corona

Kematian Akibat Covid-19 di AS Capai 100 Ribu, Donald Trump Berencana Bawa Perusahaan Obat dari Luar

Untuk itu ada keinginan Donald Trump untuk membawa perusahaan obat yang ada di luar, untuk berada di Amerika

Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi penelitian vaksin virus corona. 

TRIBUN-BALI.COM - Pandemi virus corona membuat ketergantungan Amerika Serikat (AS) yang begitu besar pada negara-negara lain untuk memasok obat-obatan dan perlengkapan medis.

Untuk itu ada keinginan Presiden AS Donald Trump untuk membawa perusahaan obat yang ada di luar, untuk berada di Amerika

Namun tindakan Presiden Donald Trump untuk membawa pabrik obat dan industri sepenuhnya tidak realistis, kata para ahli.

Alih-alih, penyeimbangan kembali diperlukan, kata para ahli Selasa (26/5/2020) pada briefing diselenggarakan National Press Foundation yang bermarkas di Washington tentang perang perdagangan medis.

Pengendara Gede Restu Terjun ke Jurang Hingga Nyawanya Tak Tertolong, Dugaan Sementara Karena Ini

Sejumlah Cafe di Pantai Jimbaran Rusak Diterjang Gelombang Tinggi Kemarin, Kerugian Puluhan Juta

Ledakan di Villa Bogenville Banjar Jempinis Desa Pererenan,Ini Penjelasan Kanit Reskim Polsek Mengwi

"Kami telah mendengar bahwa Covid-19 mungkin adalah akhir dari globalisasi seperti yang kita tahu, bahwa rantai global belum mampu menangani masalah-masalah semacam ini," kata sosiolog dan direktur Global Value Duke University dikutip Wartakotalive.com dari Straitsnews.

Chains Center Gary Gereffi, merujuk pada kekurangan perangkat medis dan alat perlindungan diri (APD)

"Saya percaya bahwa produksi domestik dalam perangkat medis dan alat pelindung diri ini pasti akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang," katanya.

Ketika coronavirus menyebar di AS, permintaan untuk masker N-95 melonjak dari biasanya 50 juta sebulan.

Sekitar seperlima di antaranya digunakan oleh para profesional medis hingga 300 juta sebulan, hampir semua untuk keperluan dalam merawat pasien Covid-19

Gambar para dokter dan perawat di lokasi penanganan virus corona dipaksa untuk memakai bandana dan kantong sampah tanpa adanya masker, sarung tangan dan APD menjadi viral.

Sementara perusahaan-perusahaan Amerika seperti 3M dan Honeywell berlomba untuk meningkatkan produksi di pabrik mereka.

Pada 14 Mei, pemerintahan Donald Trump mengumumkan akan memperbanyak persediaan masker, APD dan obat-obatan penting lainnya untuk memastikan cadangan selama 90 hari mendatang dan akan diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Amerika.

"Apakah Anda tahu apa itu globalis? Mereka ingin dunia melakukan dengan baik, tetapi mereka tidak peduli dengan kita. Sekarang kami ingin semua orang melakukannya dengan baik. Tetapi kita harus merawat Amerika terlebih dahulu, " kata Trump, saat berkunjung ke pusat distribusi pasokan medis di Pennsylvania.

Perintahnya AS akan membantu mengembalikan pabrik-pabrik penting seperti produsen farmasi ke lokasi dimana seharusnya berada.

Dengan Cara Mencintai Diri, Perempuan 27 Tahun Ini Sukses Turunkan Berat Badan hingga 55 Kg

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Bagi-bagi masker di Pasar Sanglah & Pos PKM Pesanggaran

Jemaat Gereja Jerman Dilarang Bernyanyi Saat Kebaktian Untuk cegah Covid-19

Tetapi kerumitan semata-mata dari beberapa produk medis berarti bahwa AS tidak dapat memproduksi semuanya dengan sendirinya, kata Dr Gereffi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved