Corona di Bali
Dispar Tabanan Rancang Pemulihan Pariwisata, DTW Tanah Lot Siap Dibuka dengan Protokol Kesehatan
Dinas Pariwisata Tabanan saat ini sedang merancang strategi pemulihan pariwisata pasca Covid-19 di Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Tabanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pariwisata Tabanan saat ini sedang merancang strategi pemulihan pariwisata pasca Covid-19 di Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Tabanan, Bali.
Secara umum, pihak pemerintah sudah melakukan koordinasi dengan DTW yang ada dan disesuaikan dengan rencana pusat yang akan membuka objek wisata secara bertahap.
Salah satu tempat wisata yang siap dibuka adalah DTW Tanah Lot dengan syarat tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pariwsata Tabanan I Gede Sukanada mengatakan, pemerintah sudah melakukan koordinasi dengan DTW terutama dengan tiga objek utama, yakni Tanah Lot, Jatiluwih dan Ulundanu Beratan.
Nantinya semua sesuai keputusan Bupati Tabanan dengan melihat perkembangan situasi karena kesehatan dan keselamatan masyarakat merupakan yang paling utama.
"Tentunya kami akan mengikuti keputusan ibu Bupati Tabanan dan pemerintah Tabanan. Kita akan sesuaikan juga dengan kondisi di lapangan mengingat Tabanan sangat fokus akan penanganan pandemi ini. Apalagi ada rencana pemerintah pusat pada 1 Juli 2020 mendatang membuka objek wisata secara bertahap," jelasnya.
Sementara itu, Manager Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana mengatakan, DTW Tanah Lot sudah sangat siap jika nanti diminta membuka objek wisata.
Persiapan untuk menyambut new normal juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan.
"Koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata juga sudah dilakukan. Dari pembahasan dengan Dispar sudah disampaikan bahwa DTW Tanah Lot siap dibuka kapan pun diminta dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan," ujar Toya Adnyana, Minggu (31/5/2020).
Toya melanjutkan, sejumlah persiapan yang sudah dilaksanakan adalah menerapkan wajib masker, menyediakan 8 tempat cuci tangan dan menerapkan kegiatan yang sifatnya tidak berkerumun.
"Intinya tetap mengutamakan protokol kesehatan. Untuk menghindari kegiatan yang bersifat berkerumun dengan cara mengimbau saat masuk dan memberikan pengumuman lewat pengeras suara di DTW Tanah Lot," jelasnya.
Terpisah, Manager Operasional DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa masih menunggu keputusan dari pemerintah daerah terkait dibukanya objek wisata saat new normal.
Pihaknya juga mengakui saat ini terus mempersiapkan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kami masih menunggu keputusan dari pemda. Dan saat ini kita di DTW sudah persiapan new normal mulai dari keamanan staf peralatan terkait protokol kesehatan yang sering kita ketahui dan juga dari segi objek terkait penataan kebersihan," katanya.
Sebelumnya, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti hingga saat ini belum berani menjamin menerapkan kebijakan new normal dalam waktu dekat ini.
Sebab, kebijakan tersebut harus melihat data kasus yang terjadi di suatu wilayah dan jangan sampai terjadi transmisi lokal nantinya.
"Artinya begini, kita ini kan sedang fokus menata Tabanan dulu. Semoga setelah Lebaran ini tidak ada lagi penambahan kasus baru, kemudian PMI juga taat, bisa isolasi mandiri dengan baik. Dan kembali lagi jika setelah dinyatakan negatif tetap menjaga imun tubuh dan menjaga kesehatan, olahraga dan minum vitamin. Intinya tetap menjaga protap kesehatan dengan baik dan masyarakat tetap berkomitmen," kata Eka Wiryastuti, Selasa (26/5/2020).
Menurutnya, jika akan menerapkan sesuai kembali ke yang normal, seluruh elemen harus bisa memproteksi diri dan saling menciptakan keadaan normal bersama-sama.
"Jangan hanya pemerintah saja, karena pemerintah bisa berjalan jika didukung masyarakatnya semua. Saya yakin, masyarakat Tabanan luar biasa, proaktif, bisa menjaga kesehatan, dan nantinya bisa menghadapi hal terbaik untuk bisa meningkatkan pertumbuhan dan kehidupan ekonomi seperti biasa," ucapnya.
Disinggung mengenai persiapan kebijakan new normal, misalnya dibukanya Daerah Tujuan Wisata (DTW), Bupati Eka mengatakan sudah mempersiapkan dengan protap.
Namun dirinya mengakui masih belum melihat alasan yang jelas atau pasti terkait hal tersebut khususnya di Tabanan.
"Saya belum melihat alasan yang jelas dan pasti. Kalau kita membuka sesuatu tapi akan membahayakan kita untuk apa??? Buat kita, kita bertahan dulu. Benarkah mereka (masyarakat) tak terkontaminasi dengan mereka yang datang dari luar," tanyanya.
"Ini kan masih terjadi pandemi, artinya masih ada positif dan sudah negatif. Jangan kita berpikir kita biar punya uang, udah kita buka saja? Tidak. Saya tidak mau mempertaruhkan masyarakat saya," tegasnya.
(*)