Corona di Bali

Oknum Pendatang Tak Penuhi Syarat Masuk Bali, Pacalang Mengaku Kecewa

"Nah ini termasuk kecolongan. Saya sangat kecewa dengan petugas di Gilimanuk yang mereka tidak mampu berbuat maksimal," kata Mudra

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Manggala Agung Pasikian Pacalang Bali, I Made Mudra saat ditemui Tribun Bali di Pos Pacalang Desa Adat Denpasar, Senin (1/6/2020) siang 

Mudra mendorong agar para petugas setempat betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik.

Di sisi lain, jika ada oknum petugas di pintu masuk Bali yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi, Mudra berharap mereka segera sadar.

Diduga Depresi, Nenek Usia 68 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Kandang Babi, Polres Bangli Olah TKP

Jalanan Lengang, Tingkat Pelanggaran di Gianyar Tinggi

"Ingat anda sudah digaji oleh pemerintah, terutama petugas-petugas yang ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dan pengelola pintu masuk Bali untuk menghadapi potensi arus balik pasca-Lebaran.

Ia mengakui masih ada kemungkinan lolosnya oknum dari Ketapang ke Bali.

Hal ini disebabkan karena sistem tiketing yang manual dan tingginya volume penyeberangan di jam-jam tertentu dimana petugas sedang tidak dalam keadaan terbaiknya.

“Jadi, sekali pun kita sudah melakukan penyekatan mulai dari Ketapang, satu sekat tidak sepenuhnya sempurna. Kita telah menempatkan sekat secara berlapis yang memungkinkan untuk tetap memutar balik pelaku perjalanan yang tidak memiliki kelengkapan perjalanan sesuai Protokol Kesehatan yang diberlakukan Gugasnas maupun Gubernur Bali,” kata Samsi dalam siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Senin (1/6/2020) pagi.

Ia mengatakan sistem ini telah bekerja dengan baik, terbukti dengan adanya pemutarbalikan penumpang di Gilimanuk, jalur menuju Denpasar bahkan oleh Satgas Gotong Royong.

“Saya kira kita tetap harus bekerja sama menjaga agar tren yang baik dari penanganan Covid-19 di Bali tetap terjadi dan kita akan menuju new normal dengan protokol yang baru,“ ujarnya.

Menurut Samsi, dalam situasi seperti ini masyarakat dan pelaku perjalanan sebaiknya bekerja sama untuk memastikan kesehatan dalam perjalanan dan bersabar untuk melakukan pergerakan hingga Covid-19 dapat dikendalikan.

“Jika terpaksa bergerak saat ini agar melengkapi perlengkapan perjalanan sesuai ketentuan. Petugas bertugas memastikan ketertiban, kalau pelaku perjalanan tidak mau tertib kita terpaksa harus melakukan pemulangan yang akan menyebabkan risiko perjalanan yang lebih besar,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved