Corona di Bali
Koster Buka Kantor Pemerintahan & Pelayanan Publik di Bali Besok, ASN Akan Ngantor Secara Bergiliran
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, dikeluarkannya surat edaran tersebut berdasarkan surat dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kantor pemerintahan dan pelayanan publik di Bali secara resmi mulai dibuka pada 5 Juni 2020 besok.
Hal itu seiring dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Instansi Pemerintah.
Dengan dibukanya kantor pemerintahan, masyarakat sudah bisa melakukan pelayanan secara langsung.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, dikeluarkannya surat edaran tersebut berdasarkan surat dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dan Menteri Kesehatan.
• Mencuri Sejak 2019 di TKP yang Sama, Gede Loleng Dijuk Polisi
• WNI yang Pulang dari Myanmar Disuruh Bayar Karantina di Bali, Gugus Tugas: Itu Dibawah Kendali Agen
• Ringankan Beban Orang Tua Terdampak Covid-19, Koster Berikan Bantuan ke Siswa Sekolah Swasta di Bali
"Tanggal 5 besok perkantoran sudah mulai buka. Perkantoran saja dulu, perkantoran sama layanan publik," kata Koster saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Bantuan Sosial Tunai Sumbangan Pembinaan Pendidikan (BST-SPP) di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (4/6/2020).
Meski perkantoran pemerintahan sudah mulai buka, Koster meminta pegawai pemerintahan masuk kantor secara bergiliran.
"Kalau tadi satu ruang harus empat orang sekarang mungkin harus dua orang karena harus jaga jarak. Nanti ngantornya bergilir dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," jelasnya.
Ditegaskan olehnya, yang saat ini dibuka baru kantor pemerintahan semata, belum termasuk sektor lain, terlebih untuk pendidikan karena belum mendapatkan arahan dari pemerintah pusat.
Koster mengaku bahwa dirinya mengikuti perkembangan di berbagai negara, khususnya di Korea yang sudah menerapkan sistem pembelajaran tatap muka.
Namun sayangnya, baru sekolah dibuka sudah banyak siswa yang terjangkit Covid-19.
Oleh karena itu, Koster meminta kepada anak-anak sekolah agar bersabar karena mereka belum bisa berkumpul di sekolah seperti biasa.
Anak-anak sekolah juga diminta untuk terus melaksanakan imbauan protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah.
"Jangan sampai Indonesia dan Bali khususnya terkena dampak," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Dirinya menceritakan, Bali saat ini telah mendapatkan apresiasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nasional sebagai daerah dengan penanganan terbaik di Indonesia.
• ASN Bisa Kerja di Kantor atau Rumah, Tergantung Kebijakan Tiap Lembaga, Begini Penjelasan Menpan RB
• Lewat Jalur Tikus, 5 Warga Naik Kapal Nelayan Menyeberang ke Bali, Ditangkap Ngaku Tak Punya Uang
• Pelaku Semprot CCTV dengan Pilok Hitam, Percobaan Pembobolan ATM BPD Bali di Desa Bantas Tabanan
Saat ini pun, Koster mengaku tengah bekerja keras untuk terus mengupayakan agar pasien positif di Bali dapat dikendalikan dan jumlah pasien yang sembuh dapat ditingkatkan.
" Sekarang sekitar 120-an yang dirawat di rumah sakit," tutur anggota DPR RI tiga periode itu. (*)