Bayi Berusia 4 Bulan di Jembrana Batuk Dan Sesak Nafas Dinyatakan Reaktif Rapid Test, Swab Negatif
Karena reaktif, Arisantha menegaskan, pasien akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah. Dan swab pertama negatif.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA -Kewaspadaan terkait Covid-19 di Jembrana, Bali terus dimaksimalkan.
Adapun kini seorang bayi berusia 4 bulan asal Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, yang sedang sakit dinyatakan reaktif rapid test.
Bayi itu merupakan pasien dengan gejala, batuk dan sesak napas.
Namun demikian, untuk keluarga dekat, terutama orangtua bayi tidak menandakan reaktif rapid test.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, pasien bayi empat bulan itu dirujuk pada Selasa (2/6/2020) malam hari.
Awalnya, bayi ini dilakukan pemeriksaan karena keluhan batuk.
Orangtua bayi itu membawa ke bidan di dekat rumahnya.
Selanjutnya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
"Awalnya ke bidan mandiri, dan hari kedua sesak. Jadi oleh bidan praktik mandiri dirujuk ke tempat dokter anak atau UGD. Saat dibawa ke UGD, karena sesak dan situasi pandemi. Maka dilakukan rapid test atau tes cepat di UGD RSU Negara, hasilnya reaktif," ucapnya Kamis (4/6/2020).
Karena reaktif, Arisantha menegaskan, pasien akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah.
Dan swab pertama negatif.
Saat ini bayi masih dirawat di RSUP Sanglah dengan perawatan khusus.
Perawatan terhadap bayi memang khusus, karena sesuai protapnya, hanya di Sanglah tempat penanganannya.
"Kalau bayi empat bulan harus penanganan khusus maka dirujuk ke Sanglah. Sesuai protapnya seperti itu," tegasnya.
Arisantha menjelaskan, bahwa untuk penularan itu, pihaknya belum bisa berkomentar jauh.