Kisah Pilu Istri Hamil 9 Bulan Ditinggal Suami, Tetangga: Kadang Nangis Mikir Biaya Persalinan
Kisah pilu dialami perempuan berinisial SR (38) yang tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur.
Yang penting sekarang saya cari uang buat lahiran dan fokus untuk bayi saya,” tuturnya.
“Istilahnya rumah tangga kan wajar ada pertengkaran.
Saya tidak mau menyalahkan pihak manapun. Karena saya juga mungkin ada salah. Sehingga jadi begini,” sambung dia.
Tetangga kontrakan SR, Siti Nuraisah (33) mengatakan sejak suaminya hilang kabar, SR tak punya apa-apa untuk makan termasuk biaya persalinan.
“Kadang dia menangis enggak ada kabar dari suaminya dan memikirkan biaya salin. Kalau untuk makan sehari-hari enggak masalah ada kami sini,” kata dia.
Siti Nuraisah berinisiatif menggalang donasi lewat media sosial dan mendapat banyak bantuan.
Bahkan, sudah ada donatur yang siap membiayai persalinan SR.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim Rina Zainun mengatakan, timnya sudah menemui SR di kediamannya memberi dukungan moral, juga bantuan untuk persiapan kelahirannya bayinya.
“Kami mengumpulkan donasi dari banyak pihak baik sembako, perlengkapan bayi dan lainnya. Untuk biaya persalinan sudah dibantu oleh salah satu donator.
Yang jelas kami minta yang bersangkutan fokus untuk lahiran anaknya. Jangan pikir macam-macam,” ungkap Rina.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suami Pamit Pulang Kampung Lalu Hilang Tanpa Kabar, Istri Hamil Bergantung Hidup pada Tetangga",
(Zakarias Demon Daton)