Corona di Bali

Peredaran Narkoba di Bali Selama Pandemi Covid-19 Semakin Tinggi, Jalur Laut Jadi Perhatian

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes Mochamad Khozin saat menggelar jumpa pers di Mapolda Bali

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Gambar oleh Pixabay
Foto ilustrasi narkoba 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 ternyata tak membuat peredaran narkoba di Provinsi Bali berkurang.

Justru, selama masa pandemi Covid-19 ini, kasus narkoba di Bali mengalami peningkatan. 

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes Mochamad Khozin saat menggelar jumpa pers di Mapolda Bali, Jumat (5/6/2020). 

"Dari hasil yang kurang lebih 6 bulan ini, ternyata saya melihat meskipun ada kasus Covid-19, ternyata tidak ada pengaruh sama sekali dengan peredaran narkoba. Bahkan, dibanding dengan sebelumnya, ternyata pengungkapan kasus ini lebih besar dan lebih banyak di peristiwa kasus Covid-19 ini dibanding sebelumnya," kata Kombes Mochamad Khozim kepada awak media.

Khozin mengungkap, kasus peredaran narkoba selama pandemi Covid-19 ini paling banyak terjadi di Denpasar, Bali.

Saat ini, Polda Bali masih menyelidiki apakah para pengedar narkoba ini memiliki pabrik di Bali atau semua barang tersebut datang dari luar lewat jaringan internasional

"Nah, ini sedang kami pantau, karena saya melihat setelah kami melihat sebenarnya dari jaringan secara internasional," ungkap Khozin.

Ia mengungkap, kebanyakan narkoba datang dari Vietnam melalui jalur laut. 

"Banyak dari Vietnam, kemudian dari Vietnam ke Malaysia, dari Malaysia masuk ke Kalimantan, dari Kalimantan masuk ke Sumatera, baru ke Jawa melalui Serang Banten, trus dari sana baru ke Bali," ungkap Kombes Mochamad Khozim saat menggelar jumpa pers di halaman Mapolda Bali, Jumat (5/6/2020)

Mochamad Khozim menjelaskan, dari banyak kasus narkoba yang ditangani Polda Bali selama ini, diketahui bahwa narkoba tersebut masuk ke Bali ada yang lewat jalur darat, jalur udara dan paling banyak lewat jalur laut.

"Paling banyak lewat jalur laut," ungkapnya

Menurut Mochamad Khozin, Pandemi Covid-19 ternyata tak membuat peredaran narkoba di Provinsi Bali berkurang.

Justru, selama masa pandemi Covid-19 ini, kasus narkoba di Bali mengalami peningkatan. 

"Dari hasil yang kurang lebih 6 bulan ini, ternyata saya melihat meskipun ada kasus Covid-19, ternyata tidak ada pengaruh sama sekali dengan peredaran narkoba. Bahkan, dibanding dengan sebelumnya, ternyata pengungkapan kasus ini lebih besar dan lebih banyak di peristiwa kasus Covid-19 ini dibanding sebelumnya," ujarnya.

Musnahkan Barang Bukti Narkoba

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved