Sering Terjadi Bencana Alam di Wilayahnya, Polres Badung Gelar Apel Periksa Perlengkapan & Prasarana
“Akhir-akhir ini terus terjadi bencana alam di Baudng sehingga kita perlu adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang akan datang,”
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bencana alam kini kerap terjadi di wilayah Kabupaten Badung.
Bahkan bencana seperti pohon tumbang dan tanah longsor terus terjadi usai wilayah Badung diguyur hujan lebat dan angin kencang.
Hal itu dikatakan Wakil Kepala Kepolisian Resor Badung Kompol Ni Putu Utariani, SH saat memimpin apel kesiapsiagaan perlengkapan sarana dan prasana terkait Penanggulangan Bencana Alam, Jumat (5/6/2020).
“Akhir-akhir ini terus terjadi bencana alam di Baudng sehingga kita perlu adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang akan datang,” katanya.
• Pemda Karangasem Berlakukan New Normal untuk ASN
• Lagu Aku Bukan Boneka Trending Hingga Ditonton 18 Juta Kali Tapi Dihapus YouTube, Ini Reaksi Kekeyi
• Narkoba yang Beredar di Bali Paling Banyak Datang dari Vietnam Melalui Jalur Laut
Ia menjelaskan, apel kesiapsiagaan bencana ini, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan personil, dan perlengkapan sarana prasarana semua pihak dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di kabupaten Badung.
Bencana yang dimaksud yakni seperti hujan lebat dan angin kencang yang dapat mengakibatkan bencana alam seperti tanah longsor, gempa dan banjir di beberapa wilayah.
“Kita harus paham dalam menghadapi setiap ancaman, baik ancaman karena bencana alam maupun non alam seperti Covid -19,” ungkapnya.
Kompol Putu Utariani juga mengungkapkan, bahwa tujuan dari apel gelar ini untuk meningkatkan koordinasi semua pihak dan para stakeholder dalam menghadapi ancaman bencana alam di musim hujan ini.
Sehingga dalam menghadapi musim penghujan ini, kata dia perlu ditingkatkan kewaspadaan selain waspada terhadap penyebaran virus corona Covid -19.
Menurutnya akibat hujan terus - menerus kondisi tanah akan menjadi labil dan itu bisa terjadi dimana saja tidak harus di daerah pegunungan seperti di Petang.
Pasalnya beberapa hari yang lalu terjadi di jembatan Sading Br. Tegehe, Sading, Mengwi Badung.
“Untuk antisipasi terjadi bencana tersebut diperlukan kesiapsiagaan semua pihak baik pemerintah, swasta, relawan, maupun masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Jadi kita semua harus tanggap terhadap ancaman bencana, bukan hanya saat terjadi tanggap darurat bencana, tetapi juga pada pra bencana dan pascabencana,” ujarnya.
Kegiatan kesiapsiagaan bencana, merupakan upaya pengurangan risiko bencana yang ada.
Ia mengimbau untuk dapat mengoptimalkan upaya pencegahan dan resiko bencana.
• Pengakuan Maia Estianty Tentang Masa Lalu dengan Ahmad Dhani, Sempat Bertahan Hingga Menyerah
• Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Sejumlah Bangunan di Badung Rusak
• Sering Dilakukan, 3 Kesalahan Ini Membuat Donat Pecah Saat Digoreng
“Semoga dengan kegiatan apel kesiapsiagaan menghadapi bencana ini dapat menyadarkan semua komponen masyarakat untuk selalu siaga dan menjaga alam dengan baik,” bebernya.
Pada apel kesiapsiagaan bencana tersebut, Kompol Ni Putu Utariani, SH juga memeriksa sarana dan prasarana yang akan digunakan jika adanya bencana alam di wilayah hukum polres Badung.
“Dalam apel ini kami libatkan Pabung Kodim 1611 Badung OPD terkait seperti BPBD, Damkar, Dishub, SAR, PUPR, Dinas Kesehatan dan BMKG Badung,” pungkasnya (*)